Topang Bisnis Motor Listrik Electrum, TOBA Terbitkan Obligasi Rp500 M

TOBA atau TBS Energi Utama catatan 2 obligasi.

Topang Bisnis Motor Listrik Electrum, TOBA Terbitkan Obligasi Rp500 M
Penandatanganan Nota Kesepahaman Gojek & TBS. (Gojek/TBS)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) sudah mencatatkan Obligasi I TBS Energi Utama 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI) bernilai nominal Rp500,00 miliar, meliputi dua seri, yakni: Obligasi Seri A dan Seri B.

Nilai nominal Obligasi Seri A adalah Rp425,00 miliar dengan tingkat bunga 8,80 persen serta jangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi, 6 Maret 2023. Sementara itu, Obligasi Seri B bernilai nominal Rp75,00 miliar dengan tingkat bunga 10,00 persen dan jangka waktu lima tahun sejak emisi.

Menurut Direktur TBS, Juli Oktarina penerbitan obligasi di pasar modal merupakan salah satu cara untuk memperkuat posisi keuangan ke depan, khususnya dengan kinerja keuangan positif perseroan pada 2022. Per akhir September 2022, TOBA mencatatkan laba bersih senilai USD$54,75 juta, naik 60% dari periode sama tahun lalu USD$34,17 juta. 

"Dalam 3-5 tahun mendatang, harapannya ini akan memberikan lebih banyak fleksibilitas arus kas dan mendukung transformasi TBS menjadi bisnis yang berkelanjutan," kata Juli, dikutip Selasa (7/3).

Dana penerbitan obligasi untuk bisnis Electrum

PT TBS Energi Utama Tbk (Website TOBA)

SVP of Corporate Strategy & Investor Relations TBS, Nafi Achmad Sentausa menambahkan, melalui akses pembiayaan pasar modal, perseroan mendapatkan dukungan untuk mendanai proyek-proyek ke depan. Itu sejalan dengan transformasi menuju bisnis hijau.

Ia pun optimistis bisnis TBS Energi Utama akan terus tumbuh serta meraih target menjadi perusahaan energi terintegrasi, serta fokus pada keberlanjutan. Itu bukan tanpa alasan. Keyakinannya dilandasi oleh rekam jejak pertumbuhan dan eksekusi proyek selama ini, ditopang dengan tim yang kuat serta berpengalaman. 

Dus, dana hasil penerbitan obligasi akan perseroan gunakan untuk ekspansi bisnis hijau di Indonesia. Itu termasuk transformasi pasar kendaraan roda 2 atau motor melalui Electrum, yang nilai pasarnya mencapai US$9,00 miliar.

Adapun, dalam ekspansi bisnis hijau, TOBA menetapkan target carbon neutrality pada 2030. Dalam bidang ketenagalistrikan, TBS mempunyai anak usaha yang mengembangkan proyek PLTU Sulut-3 2x50 MW di Sulawesi Utara serta proyek PLTU Sulbagut-1 2x50 MW di Gorontalo. Perseroan pun memiliki proyek pembangkit listrik tenaga mini hydro 2x3 MW di Lampung.

Sementara, di bisnis pertambangan, TBS mempunyai tiga anak perusahaan dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan Timur, dengan lokasi berdekatan yang total lahannya seluas 7.087 hektare.

“Dan juga memposisikan perseroan dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia yang potensinya hingga 2030 mencapai 20GW,” ujar Nafi.

Adapun, obligasi TOBA telah mengantongi peringkat idA/Stable (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Wali Amanatnya adalah PT Bank Mega Tbk, lalu penjamin pelaksana emisinya PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas. 

Lebih lanjut, pembayaran bunga akan berlangsung setiap tiga bulan sekali sejak 6 Maret 2023, dengan transaksi terakhir pada 3 Juni 2023. Untuk pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo jatuh pada 3 Maret 2026 (Obligasi Seri A) dan 3 Maret 2028 (Obligasi Seri B). 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI