Traveloka Setop Rencana IPO SPAC, Pikirkan Opsi Lain

Turunnya antusiasme pasar jadi dasar keputusan itu.

Traveloka Setop Rencana IPO SPAC, Pikirkan Opsi Lain
Aplikasi Traveloka. (Shutterstock/Sulastri Sulastri)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Traveloka menyetop pembicaraan merger melalui special purpose acquisition company (SPAC) dengan perusahaan milik miliarder Richard Li dan Peter Thiel, Bridgetown Holdings. Perusahaan mengatakan akan memilih waktu dan opsi IPO terbaik.

Sejak April 2021, Traveloka kabarnya telah aktif berdiskusi dengan Bridgetown sebagai opsi menghimpun dana demi memperluas jangkauan bisnis dan layanannya, sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (8/9). Jika kesepakatan itu terjadi, maka seharusnya valuasi perusahaan melesat hingga US$5 miliar atau sekitar Rp71,3 triliun.

Namun, agen perjalanan daring itu memilih menghentikan opsi merger dengan metode SPAC atau perusahaan cangkang untuk mengumpulkan dana lewat penawaran saham perdana (IPO).

1. Merger SPAC Disetop Karena Menurunnya Antusiasme Pasar

Berdasar informasi dari narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan, dikutip Bloomberg, Dewan Direksi Traveloka memutuskan membatalkan rencana untuk melantai di bursa melalui SPAC akibat turunnya antusiasme pasar saat ini.

Sebagai gambaran mengenai ledakan SPAC, sekitar US$131 miliar dana yang terkumpul lewat IPO pada 2021 berasal dari metode SPAC. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) bahkan memperketat pengawasan akibat lonjakan penggalangan dana menggunakan cara itu.

Ketua SEC, Gary Gensler, pun meminta perusahaan-perusahaan yang menggelar IPO via SPAC lebih transparan mengenai struktur keuangan mereka.

2. Traveloka akan Mengeksplorasi Opsi IPO di Amerika Serikat (AS)

Meski membatalkan niat IPO lewat SPAC, bukan berarti rencana Traveloka untuk melantai di bursa sepenuhnya gagal.

Bahkan, bila pasar pulih, Traveloka disebut akan mempertimbangkan kembali opsi SPAC untuk IPO. Oleh karena itu, kedua pihak dalam diskusi tersebut bakal terus meninjau kondisi pasar selama beberapa pekan ke depan.

Dalam laporan yang sama, narasumber juga menyebut, Traveloka akan menggali opsi lain untuk IPO, yakni dengan melantai di pasar modal AS.

3. Tanggapan Traveloka Menyoal Rencana Menjadi Perusahaan Publik

Fortune Indonesia meminta tanggapan terkait kabar pembatalan IPO dengan cara SPAC kepada pihak Traveloka, Rabu (8/9). Bagaimana respons perusahaan?

Lewat pesan tertulis, Head of Corporate Communications Traveloka, Reza Amirul Juniarshah mengatakan, “evolusi untuk menjadi perusahaan publik adalah langkah yang wajar mengingat posisi Traveloka sebagai pemimpin di industri serta aspirasi untuk mengembangkan bisnis lebih lanjut.”

Karena itu, Traveloka mengaku akan tetap mewujudkan tujuan itu, sembari memikirkan berbagai opsi IPO yang ada. “Pada saat yang sama, kami memiliki permodalan yang kuat dan tetap fokus dalam menentukan pilihan serta waktu yang terbaik, sesuai dengan kepentingan perusahaan dan pemangku kepentingannya,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi