Wall Street Naik Konsisten Ditopang Saham Teknologi

Induk usaha Google memainkan peranan penting.

Wall Street Naik Konsisten Ditopang Saham Teknologi
Bursa saham Amerika Serikat yang terletak di 11 Wall Street, Lower Manhattan, New York City. Di bursa saham tersebut miliaran dolar saham diperdagangkan setiap hari. Shutterstock/orhan akkurt
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

New York, FORTUNE - Tiga indeks utama Wall Street mencatat performa gemilang pada penutupan perdagangan pada Rabu (2/2) waktu setempat atau Kamis (3/2) pagi WIB. Terjadi peningkatan sesi IV berturut-turut berkat kenaikan saham induk usaha Google, Alphabet dan produsen chip, Advanced Micro Devices.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 224,09 poin (0,63 persen) ke level 35.629,33. Sementara indeks S&P 500 menanjak 42,84 poin (0,94 persen) dan menetap di level 4.589,38. Indeks Komposit Nasdaq juga terdongkrak 71,54 poin (0,5 persen) ke level 14.417,55.

Penguatan itu disokong oleh sektor jasa komunikasi seiring kinerja ciamik Alphabet. Ada pula saham Match Group Inc yang naik 5,3 persen karena para investor yakin Omicron tak mengguncang bisnis pemilik Tinder tersebut. Di sisi lain, sektor barang konsumen non-primer (consumer discretionary) justru terkoreksi 0,5 persen.

Pergerakan Saham Teknologi Wall Street

Alphabet melambung 7,5 persen setelah mencatat rekor penjualan kuartalan, Selasa (2/2) waktu Amerika Serikat (AS). Perusahaan juga berniat memecah nilai nominal saham dengan rasio 20:1 agar tetap likuid di pasar. 

Melansir Antara, Kepala Analis Pasar Markets.com, Neil Wilson menilai, “Hal itu akan membuat saham Alphabet makin menarik bagi investor ritel.”

Atensi investor juga tertuju ke induk Facebook, Meta Platforms Inc, yang mencatatkan kenaikan 1,3 persen sebelum pelaporan kinerja keuangan. Namun demikian, ada pula saham teknologi yang menurun seperti Amazon (-0,4 persen) menjelang laporan kinerja bisnis pada Kamis waktu AS.

Sebelumnya, Nasdaq yang didominasi oleh saham teknologi amblas 19 persen dari titik tertinggi sepanjang sejarah pada November 2021. Hal ini terjadi karena investor melepas saham dengan pertumbuhan tinggi di tengah asumsi percepatan kenaikan suku bunga The Fed.

“Ada sebagian pasar teknologi dan pasar pertumbuhan yang memimpin kelipatan cukup ekstrem yang mungkin butuh sedikit ‘udara’ setelah bubble (itu tunjukkan kondisi yang sehat),” ujar Kepala Investasi Kekayaan Pribadi di Glenmede, Jason Pride.

Terkecuali untuk lima atau enam nama teknologi terbesar yang memiliki valuasi lebih moderat dan fundamental lebih baik. Laba para perusahaan teknologi memungkinkan itu terjadi, yang juga berdampak terhadap rekan-rekannya.

Misal, Advanced Micro Devices Inc naik 5,1 persen setelah memproyeksikan pendapatan 2022 melampaui perkiraan. Ditambah dengan kuatnya permintaan semikonduktor kuartalan, meski terjadi di tengah kelangkaan pasokan internasional.

Nvidia Corp juga diuntungkan. Begitu pula dengan Qualcomm Inc dan Micron Technology Inc yang sahamnya tergerek 2,5 persen hingga 6,3 persen.

Meski begitu, tetap ada perusahaan yang sahamnya anjlok, seperti: PayPal (-24,6 persen), Block Inc, Affirm Holdings Inc, dan SoFi Technologies yang sahamnya amblas di kisaran 8,4 persen sampai 10,6 persen.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI