Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Antrean IPO 2026: Reliance Sekuritas Siap Bawa 1 Emiten ke Papan Utama

Ilustrasi IPO. (Dok. Flickr/Kevin Smith)
Ilustrasi IPO. (Dok. Flickr/Kevin Smith)

Jakarta, FORTUNE - PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) akan melakukan 2 penerbitan efek (initial public offering/IPO) pada 2026.

Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Andrew Gunawan, mengatakan, itu mencakup 1 penerbitan efek saham dan 1 penerbitan efek surat utang. Untuk IPO efek saham, calon emiten tersebut berencana melakukan pencatatan di Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Tapi untuk jumlah atau ukurannya seperti apa, atau sektornya apa, itu belum bisa kami bagikan karena masih confidential, masih ada non-disclosure agreement-nya," kata Andrew dalam paparan publik tahun 2025 perseroan, Senin (15/15).

Penerbitan efek merupakan bagian dari divisi bisnis investment banking RELI. Pada awal 2025, perseroan telah melakukan penjaminan atas penawaran umum perdana saham PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII). Nilainya mencapai Rp41,2 miliar.

Jika ditarik lebih jauh, RELI juga yang berperan sebagai underwriter dalam IPO saham perusahaan-perusahaan berikut ini:

  • PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) pada 2024: Rp264 miliar.
  • PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) pada 2023: Rp270 miliar.
  • PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) pada 2022: Rp77,6 miliar.
  • PT GTS Internasional Tbk (GTSI) pada 2021: Rp240 miliar.

Selain itu, perseroan juga yang mengawal aksi rights issue dari PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) pada 2021. Nilai transaksinya mencapai Rp600 miliar.

Kemudian, untuk surat utang, RELI ditunjuk untuk menjamin IPO obligasi PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia atau Reliance Finance pada 2022, dengan nilai sejumlah Rp400 miliar.

Secara bisnis, RELI membukukan transaksi perdagangan daring (online trading) ekuitas senilai Rp5,82 triliun pada 11 bulan pertama 2025. Angka itu meningkat 20,70 persen. Sementara itu, transaksi luring perdagangan ekuitas perseroan meningkat 4,65 persen (YoY) menjadi Rp4,98 triliun.

Di lain sisi, transaksi obligasi perseroan menurun dari Rp777,70 miliar pada 11 bulan pertama 2024, menjadi Rp351 miliar pada periode yang sama di 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, 15 Desember 2025: Naik Rp2.000

15 Des 2025, 17:33 WIBMarket