Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Hapsoro Sukmonohadi atau Happy Hapsoro, suami Puan Maharani. (dok. IDN Times/Istimewa)
Hapsoro Sukmonohadi atau Happy Hapsoro, suami Puan Maharani. (dok. IDN Times/Istimewa)

Jakarta, FORTUNE - Emiten sawit yang sahamnya pernah masuk portofolio Prajogo Pangestu, PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), menepis kabar rencana akuisisi oleh perusahaan milik Happy Hapsoro, PT Energi Melayani Negeri (PT EMN). Sahamnya pun tertekan .

Corporate Secretary Gozco Plantations, Liviana, mengatakan, tidak ada informasi, komunikasi, ataupun pembahasan resmi tentang rencana akuisisi saham GZCO di antara perseroan dan PT EMN maupun pihak lain yang mewakili mereka.

"Perseroan memahami bahwa pemberitaan tersebut dapat menimbulkan persepsi dan spekulasi di pasar modal, oleh karena itu perseroan menegaskan, setiap informasi resmi yang bersifat material akan disampaikan kepada publik melalui mekanisme keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia," jelas Liviana dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (20/10).

Lebih lanjut, GZCO menegaskan akan memberikan informasi tambahan apabila ke depannya terdapat perkembangan informasi baru mengenai kabar tersebut.

"Kami senantiasa berkomitmen menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penyampaian informasi kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan," kata Liviana.

Sejalan dengan penjelasan tersebut, saham GZCO terkoreksi 12,02 persen ke harga Rp322 pada Senin (20/10). Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi atas perdagangan GZCO mencapai 560 juta saham, dengan nilai transaksi Rp182 miliar, dan frekuensi transaksi 44.100 kali.

Koreksi harga saham tersebut melanjutkan pelemahan sebesar 7,11 persen pada akhir perdagangan pekan lalu.

Padahal, sebelum itu, harga saham GZCO telah melonjak hingga 24,68 persen pada Kamis (16/10), di tengah isu rencana akuisisi 50 persen saham perseroan oleh EMN. EMN adalah perusahaan bidang energi baru terbarukan, dengan panel surya sebagai salah satu segmen bisnisnya.

Sementara itu, GZCO sendiri didirikan pada 2001 dengan nama PT Surya Gemilang Sentosa di Sidoarjo, Jawa Timur. Akan tetapi, perseroan mengubah nama menjadi Gozco Plantations enam tahun setelahnya, sekaligus menyesuaikan bisnisnya. Pada 2024, GZCO memproduksi 225.259 ton tandan buah segar (TBS). Lahan perkebunan perseroan mencapai 15.596 hektare pada akhir tahun lalu. Mayoritas kebun perseroan berlokasi di Sumatra Selatan, ditambah dengan minoritas kebun di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Editorial Team