Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
c2de8333-c06c-4872-a34a-1f86c8e0597e.jpeg
Konferensi Pers HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia. Dok Fortune Indonesia

Intinya sih...

  • BEI akan membuka kembali kode domisili investor pada September 2025

  • Mekanisme distribusi data akan dilakukan pada akhir sesi pertama untuk meningkatkan likuiditas

  • Keputusan ini diambil setelah kajian oleh pihak bursa dan OJK

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan kembali membuka kode domisili investor pada awal September 2025. Kebijakan ini diambil sebagai salah satu upaya meningkatkan likuiditas dan nilai transaksi di pasar saham.

"Target implementasi sebenarnya pada awal September, minggu kedua atau minggu pertama," ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam konferensi pers HUT ke-48 Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (11/8).

Tujuan utama dari kebijakan ini adalah mendongkrak aktivitas perdagangan, khususnya pada sesi kedua yang sering kali lebih sepi.

"Ini memang salah satu upaya untuk meningkatkan likuiditas," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Irvan Susandy, dalam kesempatan terpisah usai RUPST BEI, Rabu (25/6).

Namun, Irvan menegaskan dampak kuantitatif dari pembukaan kode ini belum dapat dihitung secara pasti.

Secara teknis, Iman Rachman menjelaskan mekanisme baru ini akan disertai dengan distribusi data rekap domisili pada akhir sesi pertama, tidak hanya pada akhir sesi kedua seperti sebelumnya.

"Yang akan kita lakukan adalah dengan distribusi data di akhir sesi pertama. Itu mekanisme yang dilakukan," katanya.

Sebagai persiapan, BEI telah melakukan sosialisasi kepada anggota bursa pada 29 Juli lalu dan mengirimkan format distribusi data yang baru.

Kebijakan ini merupakan pembalikan dari aturan sebelumnya. BEI, setelah melalui kajian bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara resmi menutup kode domisili investor pada 27 Juni 2022.

Di sisi lain, kinerja pasar saham Indonesia tahun ini menunjukkan capaian positif. BEI membukukan rekor baru kapitalisasi pasar yang mencapai Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025. Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) juga berada pada level kuat, yaitu Rp13,56 triliun, dengan volume transaksi harian rata-rata 22 miliar lembar saham.

Editorial Team