Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) memperluas kemitraan teknologi dengan Nasdaq, dengan meningkatkan infrastruktur platform perdagangannya.
Menurut Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI, Sunandar, peningkatan sistem perdagangan dan infrastruktur teknologi itu diharap bisa membuat bursa jadi lebih kompetitif dan menarik bagi investor domestik dan internasional.
"Kami percaya, kemitraan ini akan mempercepat modernisasi pasar modal Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Sunandar, dikutip Selasa (18/6).
Kesepakatan itu juga mencakup perpanjangan kemitraan pengawasan pasar antara Nasdaq dan BEI, sekaligus meningkatkan bisnis Indeks BEI dalam membantu menumbuhkan ekosistem pasar modal global.
Selain itu, Nasdaq pun menyediakan teknologi pengawasan pasar untuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), platform teknologi inti penopang Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan solusi tresuri Calypso untuk Bank Indonesia.
BEI telah mengalami periode pertumbuhan pesat beberapa tahun terakhir dengan volume perdagangan yang meningkat 65 persen sejak 2019. Jumlah total investor yang berdagang di bursa pun melejit lebih dari 400 persen menjadi 12,6 juta. Saat ini BEI memiliki 921 perusahaan yang tercatat di bursa, meningkat 49 persen pada periode yang sama.