Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
20251103_131456.jpg
Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Senin (3/11), di Bursa Efek Indonesia.

Jakarta, FORTUNE - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Self-Regulated Organization (SRO) berencana segera mengirimkan surat keberatan kepada penyedia indeks MSCI, terkait wacana penyesuaian penghitungan free float.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (AB) BEI, Irvan Susandy, mengatakan, SRO akan menyampaikan bahwa langkah tersebut kurang tepat jika dilakukan. Terlebih, hal tersebut hanya berlaku untuk pasar Indonesia.

"Kalau lihat rilisnya kan kan itu tidak [berlaku ke negara-negara lain] untuk yang free float. Belum tahu sebabnya, makanya kami juga akan jelaskan [penghitungan dan kondisi] free float [Indonesia] dan menanyakan mengapa hanya untuk Indonesia," kata Irvan saat ditemui di gedung BEI, Senin (3/11).

Beberapa perusahaan tercatat Indonesia yang sudah masuk ke indeks MSCI pun telah mengirimkan surat keberatan terhadap wacana tersebut.

Untuk itu, SRO akan meminta penjelasan lebih lanjut tentang definisi dari jenis investor 'korporasi dan lain-lain' yang disebutkan MSCI dalam rencana penyesuaian tersebut. Sebab, berdasarkan tinjauan sementara BEI, investor dalam kategori korporasi justru memiliki saham free float lebih banyak dibandingkan non-free float.

"Non-free float-nya di atas 5 persen. Demikian juga others, mungkin hampir semuanya investor others itu sahamnya free float. Menurut kita ini harus kita informasikan dan luruskan ke MSCI," kata Irvan.

Sebagai konteks, MSCI mengusulkan agar estimasi free float ditentukan berdasarkan nilai terendah di antara poin-poin ini:

  • Penghitungan menggukan data kepemilikan saham dalam keterbukaan informasi emiten, laporan, keterangan pers, sesuai metodologi MSCI.

  • Penghitungan berdasarkan data KSEI, dengan mengategorikan saham script dan kepemilikan 'korporasi' dan 'lain-lain', baik lokal maupun asing, sebagai non-free float.

  • Opsi alternatif, penghitungan berdasarkan data KSEI, dengan mengategorikan saham script dan kepemilikan 'korporasi' sebagai non-free float, tanpa menghitung kepemilikan 'lain-lain'.

SRO pun juga akan berdiskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami kirim surat dulu minggu ini atau awal minggu depan ke MSCI. Pertemuan [dengan MSCI] nanti kami atur setelahnya," ujarnya.

Editorial Team