Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-20 at 10.25.41 (1).jpeg
Potret area kerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA). (Dok. PTBA)

Intinya sih...

  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mendapat pinjaman Rp3,55 triliun dari Himbara untuk proyek Coal Handling Facility dan Train Loading Station.

  • Proyek ini diperkirakan akan meningkatkan kapasitas angkutan sebesar 20 juta ton per tahun.

  • PTBA mencatatkan penurunan laba bersih 56,85 persen (YoY).

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), emiten batu bara pelat merah, memperoleh pinjaman dalam bentuk fasilitas berjangka senior dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sebesar Rp3,55 triliun.

Menurut keterbukaan informasi, fasilitas berjangka tersebut memiliki tenor selama lima tahun dengan tujuan membiayai pembangunan proyek coal handling facility (pengangkutan batu bara) dan train loading station (stasiun pemuatan kereta api) 6 & 7 dalam rangka pengembangan kapasitas angkutan kereta api relasi Tanjung Enim-Kramasan.

“Proyek ini diestimasikan akan meningkatkan kapasitas angkutan sebesar 20 juta ton per tahun dengan target commercial operation date pada kuartal II-2026,” demikian manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (13/11).

Transaksi tersebut tidak tergolong sebagai transaksi material, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan NOmor 17/POJK.04/2020 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, mengingat nilai transaksi sebesar tidak lebih dari 20 persen dari total ekuitas perseroan.

Sebagai informasi tambahan, total ekuitas perseroan per 31 November 2024 tercatat sebesar Rp22,64 triliun, dan total ekuitas per 30 September 2025 adalah sebesar Rp20,77 triliun.

“Meskipun tidak tergolong sebagai transaksi material, namun mengingat ke depannya dengan adanya fasilitas berjangka akan menambah kewajiban bagi perseroan dan sebagai bentuk pemberian informasi yang memadai kepada para pemegang saham, maka perseroan menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik sesuai dengan ketetuan POJK No. 31/2015,” ujarnya.

Himbara sebagai kreditur meliputi PT Bank Mandiri Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Negara.

Dari sisi kinerja keuangan, PTBA mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 56,85 persen (YoY) menjadi Rp1,39 triliun pada sembilan bulan pertama 2025. Sementara itu, pendapatan perseroan naik 2,2 persen (YoY) menjadi Rp31,33 triliun.

Pada perdagangan hari ini, saham PTBA turun 20 poin atau 0,84 persen menjadi Rp2.360.

Editorial Team