CedCommerce: Perkiraan Tren Pasar e-Commerce Indonesia pada Q1-2022

Jakarta, FORTUNE – Konsultan pasar perdagangan digital asal India, CedCommerce, baru saja merilis sebuah kajian mengenai pasar e-Commerce di kawasan Asia Tenggara. Lembaga tersebut menyatakan pertumbuhan pembeli online di Asia Tenggara meningkat hingga 13 persen pada 2021. Selain itu, rerata anggaran belanja tahunan per orang juga meningkat dari US$238 menjadi US$381 pada 2021.
Berdasarkan kajian yang dilakukan tahun ini, CedCommerce, melalui situs resminya, memperkirakan persaingan di bidang e-Commerce akan semakin ketat pada 2022. Pertumbuhan positif 2021 adalah sinyal positif bagi lonjakan e-Commerce tahun depan. Sebagai pedagang, sangat penting untuk mengikuti dinamika tren yang akan terjadi agar dapat menjadi yang terdepan dalam persaingan.
Pertimbangan konsumen terhadap nilai uang, jenama baru di pasaran, produk kesehatan, dan kelas ekonomi menengah yang semakin meningkat adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam setiap langkah dan strategi perdagangan digital yang dibuat, menurut laporan CedCommerce. Hal-hal tersebut akan menjadi kekuatan pendorong di balik keputusan pembelian para konsumen di Asia Tenggara pada 2022.
Sementara itu, pasar Indonesia dianggap sebagai lahan yang sempurna untuk peluang e-Commerce. Dengan basis pelanggan yang solid hingga 44 juta pembeli online, pasar perdagangan digital Indonesia diramalkan akan terus berlipat ganda setiap tahunnya. Berikut ini adalah beberapa produk di pasar Indonesia, yang permintaannya diperkirakan akan melonjak pada 2022.
Produk kesehatan
Seperti beberapa negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia juga menjadi pasar yang cukup berpotensi untuk produk kesehatan. Permintaan diperkirakan akan terus meningkat karena warga menghadapi krisis kesehatan terburuk yang tak kunjung usai.
Sejumlah produk pun diperkirakan akan mendapatkan popularitas seperti multivitamin, minyak ikan, Omega-3, probiotik, ginseng, dan suplemen diet.