ilustrasi saham (pexels.com/Alesia Kozik)
Pertama-tama, emiten ritel. Contohnya, pemilik jaringan Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Menurut Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani menjelaskan, daya beli konsumen masih tangguh, tergambar pada IKK Februari 2023 sebesar 122,4 poin atau level optimis. Menjelang ramadan dan idulfitri pada Maret 2023, kinerja indeks penjualan ritel pun diprediksi naik. “[Momentum itu] menjadi katalis positif di sektor ritel,” katanya.
Apalagi, AMRT terus mendorong ekspansi, dengan target 800 sampai dengan 1.000 gerai baru pada 2023. Itu akan semakin memperluas jangkauan perseroan ke berbagai titik secara nasional.
Chisty menetapkan target harga 2.940 untuk AMRT, dengan stop loss kurang dari 2.770. Pada Senin (20/3) pukul 14.24 WIB, saham AMRT ada di level 2.850, melemah 0,35 persen. Selama setahun terakhir, saham AMRT tercatat naik 104,32 persen.
“AMRT bergerak sideways di atas pergerakan MA-5. Berpotensi lanjutkan fase uptrend jangka panjang didukung oleh stochastic oscillator bergerak naik dari area netral dan MACD bar histogram bearish terbatas,” jelas Chisty.
Selain AMRT, saham-saham ritel lain yang berkaitan dengan kebiasaan belanja konsumen saat ramadan juga patut dipertimbangkan. Sebut saja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
Yang kedua, emiten telekomunikasi. Menurut Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy, beberapa operator telekomunikasi kenaikan harga mulai Ramadan dan Idulfitri 2023. Salah satunya, PT Indosat Tbk (ISAT).
“Jika dipasangkan dengan kemungkinan biaya yang lebih rendah setelah peluncuran konsolidasi jaringan, kami memproyeksikan peningkatan yang signifikan dalam profitabilitasnya ke depan,” jelasnya, dikutip Senin.
Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia lain, Nafan Aji menyoroti sektor perbankan atau finansial. Dengan momentum bulan ramadan, lebaran, hingga pemilu di awal 2023, maka akan terjadi kenaikan transaksi domestik. Pertumbuhan kredit pun bisa menapai dua digit. Ditambah lagi, dengan tingkat likuiditas perbankan yang memang kuat.
Saham-saham yang ia soroti, yakni: BBNI, BMRI, BBCA, BBRI, dan BRIS.
Satu lagi adalah sektor consumer non-cyclical, yang banyak bersinggungan dengan para konsumen. Sebut saja ICBP dan INDF yang dari segi tren majornya relatif defensif, menurut Aji.
Demikian beberapa rekomendasi saham saat Ramadan yang dapat Anda pertimbangkan. Apa sudah ada yang masuk daftar portofolio investasi Anda?