Berikut daftar emiten yang berperan besar dalam pengelolaan sampah dan energi berkelanjutan di Indonesia:
1. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
Awalnya dikenal sebagai perusahaan batu bara, TOBA kini bertransformasi menuju energi bersih dan pengelolaan limbah berkelanjutan. Melalui akuisisi perusahaan seperti Asia Medical Enviro Services di Singapura dan ARAH Environmental di Indonesia, TOBA mengelola limbah medis, komersial, hingga domestik.
Perusahaan ini juga mengembangkan proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik. Dengan target portofolio 100 persen hijau pada 2030, segmen limbah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan pendapatan TOBA. Hingga awal Oktober 2025, saham TOBA melonjak 261,81% year to date (ytd) ke level Rp1.440 per saham.
2. PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI)
Didirikan pada 2004, MHKI dikenal sebagai perusahaan yang menawarkan layanan pengelolaan limbah terpadu atau one package service. MHKI memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengelola limbah B3 dan non-B3, mulai dari pengangkutan hingga pemanfaatan.
Menariknya, MHKI menghasilkan produk sampingan bernilai jual tinggi seperti logam batangan, bahan bakar alternatif dari oli bekas, hingga plastik poliester. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular yang mengubah limbah menjadi sumber daya baru. Saham MHKI tercatat naik 152,63% ytd ke level Rp240 per saham.
3. PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA)
Sebagai emiten di sektor energi terbarukan, OASA aktif menggarap proyek pengolahan limbah menjadi energi melalui anak usaha seperti PT Mentari Biru Energi dan PT Indoplas Makmur Lestari. Fokus utama perusahaan mencakup pengolahan air, pemulihan material, hingga produksi bioenergi dari limbah organik.
Saham OASA juga ikut terdorong oleh sentimen positif sektor WtE, naik 115,60% ytd ke level Rp304 per saham. Ke depan, OASA tengah menjajaki kemitraan strategis dengan investor asing untuk memperluas bisnis energi terbarukan di Indonesia.
4. PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)
Awalnya bergerak di perdagangan batu bara, SGER kini melakukan diversifikasi bisnis ke sektor energi terbarukan dan pengelolaan limbah. Langkah ini memperkuat posisinya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.