Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Emiten Saham yang Fokus pada Bisnis Pengelolaan Sampah
Ilustrasi investas saham (unsplash.com/micheile henderson)

Intinya sih...

  • Daftar emiten saham pengelolaan limbah meliputi PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI), PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA), dan PT Sumber Global Energy Tbk (SGER).

  • PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) sahamnya melonjak 261,81% ytd ke level Rp1.440 per saham.

  • PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) juga mencatat lonjakan harga saham 152,63% ytd ke level Rp240 per saham.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Bisnis pengelolaan sampah kini tidak lagi dianggap sebagai sektor “kotor”. Seiring meningkatnya kesadaran terhadap energi hijau dan ekonomi sirkular, sejumlah emiten saham berfokus pada bisnis pengelolaan sampah di Indonesia.

Pemerintah juga turut mendorong percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau program waste to energy (WtE) melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 35 Tahun 2018 yang ditargetkan rampung pada 2025. Selain itu, peluncuran Patriot Bond sebagai sumber pembiayaan proyek strategis nasional juga memberi dorongan positif bagi perusahaan di sektor ini.

Lalu, siapa saja emiten yang berperan penting dalam bisnis pengelolaan sampah dan energi berkelanjutan di Indonesia? Berikut daftarnya.

Daftar emiten saham pengelolaan limbah

Berikut daftar emiten yang berperan besar dalam pengelolaan sampah dan energi berkelanjutan di Indonesia:

1. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)

Awalnya dikenal sebagai perusahaan batu bara, TOBA kini bertransformasi menuju energi bersih dan pengelolaan limbah berkelanjutan. Melalui akuisisi perusahaan seperti Asia Medical Enviro Services di Singapura dan ARAH Environmental di Indonesia, TOBA mengelola limbah medis, komersial, hingga domestik.

Perusahaan ini juga mengembangkan proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik. Dengan target portofolio 100 persen hijau pada 2030, segmen limbah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan pendapatan TOBA. Hingga awal Oktober 2025, saham TOBA melonjak 261,81% year to date (ytd) ke level Rp1.440 per saham.

2. PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI)

Didirikan pada 2004, MHKI dikenal sebagai perusahaan yang menawarkan layanan pengelolaan limbah terpadu atau one package service. MHKI memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengelola limbah B3 dan non-B3, mulai dari pengangkutan hingga pemanfaatan.

Menariknya, MHKI menghasilkan produk sampingan bernilai jual tinggi seperti logam batangan, bahan bakar alternatif dari oli bekas, hingga plastik poliester. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular yang mengubah limbah menjadi sumber daya baru. Saham MHKI tercatat naik 152,63% ytd ke level Rp240 per saham.

3. PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA)

Sebagai emiten di sektor energi terbarukan, OASA aktif menggarap proyek pengolahan limbah menjadi energi melalui anak usaha seperti PT Mentari Biru Energi dan PT Indoplas Makmur Lestari. Fokus utama perusahaan mencakup pengolahan air, pemulihan material, hingga produksi bioenergi dari limbah organik.

Saham OASA juga ikut terdorong oleh sentimen positif sektor WtE, naik 115,60% ytd ke level Rp304 per saham. Ke depan, OASA tengah menjajaki kemitraan strategis dengan investor asing untuk memperluas bisnis energi terbarukan di Indonesia.

4. PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)

Awalnya bergerak di perdagangan batu bara, SGER kini melakukan diversifikasi bisnis ke sektor energi terbarukan dan pengelolaan limbah. Langkah ini memperkuat posisinya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.

TOBA pimpin lonjakan harga saham 

Salah satu yang paling menonjol dari daftar emiten saham pengelolaan limbah adalah PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Harga saham TOBA tercatat melesat 261,81 persen secara year to date (ytd) hingga 7 Oktober 2025, mencapai level Rp1.440 per saham.

Tak hanya TOBA, PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) juga mencatat lonjakan harga saham 152,63 persen ytd ke level Rp240 per saham. Konsep layanan One Package Service yang diterapkan MHKI memungkinkan pengolahan limbah menjadi produk bernilai tambah seperti logam batangan, bahan bakar alternatif dari oli bekas, dan plastik poliester.

Sementara itu, PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) juga turut menguat 115,6 persen ytd ke level Rp304 per saham, seiring meningkatnya ekspektasi pasar terhadap potensi proyek WtE yang tengah dikembangkan.

Dukungan pemerintah terhadap sektor limbah

Pemerintah Indonesia terus memperluas inisiatif di bidang energi hijau, termasuk melalui proyek PLTSa di berbagai kota besar. Upaya ini bertujuan mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus meningkatkan pasokan energi terbarukan nasional.

Selain itu, penerapan kebijakan Patriot Bond diharapkan dapat menjadi alternatif pembiayaan bagi proyek-proyek pengelolaan limbah dan energi hijau.

Dengan dukungan regulasi dan pembiayaan yang semakin kuat, sektor ini berpotensi menjadi salah satu pendorong pertumbuhan industri berkelanjutan di Indonesia.

FAQ seputar emiten saham pengelolaan limbah dan sampah

1. Apa itu saham pengelolaan limbah?

Saham pengelolaan limbah adalah saham perusahaan publik yang bergerak di bidang pengumpulan, pengolahan, daur ulang, dan pemanfaatan limbah menjadi sumber energi atau produk bernilai tambah.

2. Siapa yang berperan dalam pengelolaan sampah?

Pengelolaan sampah melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, perusahaan swasta, hingga masyarakat. Di sektor publik, perusahaan seperti TOBA, MHKI, dan OASA berperan besar dalam menciptakan solusi berbasis teknologi.

3. Apakah pengelolaan limbah merupakan saham yang bagus untuk dibeli?

Saham sektor pengelolaan limbah berpotensi menarik karena didukung oleh kebijakan pemerintah dalam energi hijau. Namun, risikonya tetap tinggi karena biaya investasi dan proses perizinan yang rumit, sehingga cocok untuk investor jangka panjang.

4. Apakah Bill Gates memiliki saham dalam pengelolaan limbah?

Ya, Bill Gates diketahui memiliki portofolio investasi di sektor pengelolaan limbah dan energi bersih melalui berbagai perusahaan internasional, meski tidak secara langsung di pasar saham Indonesia.

5. Siapa perusahaan terbesar dalam pengelolaan limbah?

Secara global, Waste Management Inc. (WM) dan Veolia Environnement SA merupakan dua perusahaan terbesar di sektor pengelolaan limbah. Di Indonesia, emiten seperti TOBA, MHKI, dan OASA menjadi pemain utama yang sedang berkembang pesat.

Editorial Team