MARKET

Bos Avian Hermanto Tanoko Ungkap Rencana IPO 3 Perusahaannya di 2024

Nantinya total ada 10 perusahaan Tancorp yang IPO.

Bos Avian Hermanto Tanoko Ungkap Rencana IPO 3 Perusahaannya di 2024CEO Tancorp Group, Hermanto Tanoko berbicara di sesi Fortune Indonesia Summit (FIS) 2024.
08 March 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - CEO Tancorp Abadi Nusantara (Tan Corp) yang juga holding grup PT Avia Avian Tbk (AVIA) mengungkapkan rencananya membawa tiga anak usahanya melakukan penawaran saham  perdana atau Initial Public Offering (IPO) di di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan tambahan tiga emiten ini, akan memperpanjang daftar gurita bisnis perseroan yang menjadi perusahaan publik. 

Hermanto mengatakan, tiga perusahaan yang akan go-public itu terdiri dari beberapa industri. "Ada dua perusahaan building material, satu edukasi," katanya kepada Fortune Indonesia di sela acara Fortune Indonesia Summit (FIS) 2024 di Tribrata, Dharmawangsa, Kamis (7/3).

Dengan IPO ini, maka nantinya total ada 10 perusahaan Tancorp yang melantai di bursa. Adapun, perusahaan yang akan IPO  ini salah satunya disebut telah memiliki pendapatan Rp1 triliun. "Target sahamnya kecil saja dulu, sekitar 15 persen," katanya.

Tancorp adalah perusahaan yang mengelola delapan subholding yang bergerak di bidang distribusi, properti, perhotelan, makanan dan minuman, kesehatan dan kecantikan, dan sebagainya.

Hingga kini terdapat tujuh perusahaan yang sudah IPO di antaranya  perusahaan cat PT Avia Avian Tbk (AVIA), emiten air minum dalam kemasan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) dan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE).

Perusahaan Antre IPO

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih ada 20 calon perusahaan tercatat yang mengantre IPO (Initial Public Offering) pada 2024.  Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, sudah ada 18 emiten yang mencatatkan saham secara perdana di BEI per 16 Januari 2024. Total dana yang dihimpun mencapai Rp3,38 triliun.

Lebih lanjut, dari 20 emiten yang mengantre untuk melantai ke bursa, mayoritas merupakan perusahaan beraset skala menengah, yakni di antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar.

"Ada tiga perusahaan aset skala kecil [di bawah Rp50 miliar], 15 perusahaan aset skala menengah, dan 2 perusahaan aset skala besar [di atas Rp250 miliar]," kata Nyoman dalam keterangannya pada akhir pekan, dikutip Senin (19/2).

Puluhan calon emiten itu datang dari berbagai sektor, dengan perincian sebagai berikut:

6 calon emiten dari sektor perindustrian.
4 calon emiten dari sektor consumer cyclicals.
4 calon emiten dari sektor consumen non-cyclicals.
3 calon emiten dari sektor teknologi.
2 calon emiten dari sektor basic materials.
1 calon emiten dari sektor properti dan real estate.

Selain antrean pencatatan saham perdana, BEI juga melaporkan, masih ada 13 emisi dari 9 penerbit EBUS (efek bersifat utang dan/atau sukuk). Sebelumnya, telah diterbitkan 13 emisi dari 11 penerbit EBUS dengan dana dihimpun senilai Rp13,4 triliun.

Related Topics