MARKET

Daya Beli dan Ekspansi Gerai Topang Kinerja Alfamart, Ini Proyeksinya

Laba bersih Alfamart diprediksi bisa tumbuh 15% di 2023.

Daya Beli dan Ekspansi Gerai Topang Kinerja Alfamart, Ini ProyeksinyaIlustrasi Alfamart. (dok Alfamart)
17 April 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bisnis ritel minimarket diprediksi terus bertumbuh seiring peningkatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. Hal itu diperkirakan turut berdampak terhadap kinerja pengelola gerai Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diperkuat dengan ekspansi pembukaan gerai baru dan strategi diversifikasi model bisnis ke segmen baru yang dijalankan perusahaan saat ini.  

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rut Yesika Simak dalam risetnya memaparkan, perusahaan peritel makanan Indonesia memiliki ruang yang luas untuk berkembang di masa mendatang. hal itu didorong oleh konsumsi rumah tangga akan tetap kokoh didukung oleh proyeksi kenaikan upah minimum sekitar 7-10 persen secara tahunan (YoY). Ia optimis prospek bisnis minimarket di sektor perdagangan modern tetap positif terutama menjelang hari raya Idul Fitri dan masa Pemilu.

Terlebih, Riset Frost & Sullivan juga memperkirakan pasar ritel di Indonesia memiliki pertumbuhan rata-rata pr tahun (CAGR) 9,2 persen pada 2022-2025. Angka ini tertinggi di antara negara lain di Asia Tenggara dengan rata-rata 6,6 persen. 

Menurutnya, konsumen lebih memilih berbelanja di minimarket karena minimarket mudah diakses, dekat dengan pemukiman penduduk, dan menawarkan makanan pokok sehari-hari dengan harga terjangkau serta lingkungan belanja yang nyaman. Pangsa pasar Alfamart menunjukkan tren peningkatan selama tiga tahun berturut-turut, menjadi 22,5 persen YoY, 24,4 persen dan 24,7 persen pada 2020, 2021, dan 2022.

"Meskipun terjadi sedikit penurunan pangsa pasar Alfamart dari 2021 ke 2022 secara tahunan karena sebagian konsumen beralih ke pasar tradisional, kami percaya bahwa minimarket masih mengungguli supermarket dan hypermarket dalam pertumbuhan perdagangan modern, yang akan memberikan sentimen positif bagi pendapatan jangka panjang Alfamart," tulis Rut dalam risetnya dikutip Senin (17/4).

Memperluas jejak bisnis

Alfamart merupakan perusahaan ritel minimarket terbesar kedua berdasarkan jumlah toko pada 2022, setelah Indomaret. Perusahaan milik taipan Djoko Susanto ini tercatat memiliki 17.813 gerai, mengikuti Indomaret yang mengoperasikan 21.125 toko pada 2022. Grup Alfamart memiliki toko konsep lainnya, seperti Alfamidi (MIDI)  dengan 2.130 toko,  dan Lawson 192 toko.

Dalam konteks industri ritel personal care, Dan+Dan menempati posisi terbesar kedua sedikit di belakang Guardian. "Kami perkirakan pangsa pasar AMRT bakal tetap  bertahan seiring dengan ekspansi yang berkelanjutan untuk keduanya segmen minimarket dan personal care ke depan," katanya.

Dengan tingkat konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat yang tumbuh berkelanjutan, jumlah gerai Alfamart grup diprediksi bekal terus bertambah dengan rata-rata per tahun (CAGR) sebesar 7,6 persen pada 2018-2024.

Dengan jumlah gerai yang mencapai 17.813 per tahun lalu, perusahaan juga  telah merambah pasar Papua, mengikuti strategi pertumbuhan AMRT (Alfamart, Alfamidi, Lawson, dan Dan+Dan) ke luar Jawa.
 

Optimalisasi strategi omnichannel

AMRT secara aktif juga mengadopsi strategi omnichannel, perusahaan memberikan pengalaman yang unik karena pelanggan dapat berinteraksi dengan Alfamart di seluruh platform termasuk toko Alfamart, situs web Alfagift, dan aplikasi seluler Alfagift (Alfamart shopping online platform) yang mengintegrasikan layanan belanja offline dan online. Aplikasi ini juga menampilkan loyalitas pelanggan program, seperti pengumpulan poin, hingga mampu meningkatkan pengalaman belanja pelanggan.

Berdasarkan riset Mirae di Google Play store, Alfagift memiliki lebih dari 10 juta unduhan (per April 2023), dibandingkan Klik Indomaret yang mencapai 5 juta unduhan. Dengan jumlah unduhan dua kali lipat dari pesaing, Alfagift lebih populer daripada Indomaret dalam hal konsep omnichannel.

Selain itu, Alfamart terus memperkuat model bisnis melalui sejumlah inisiatif, misalnya dengan menghadirkan Bean Spot sebagai tempat coffee shop yang terletak di dalam beberapa gerai Alfamart, yang menyediakan produk Ready-to-Drink (RTD), Ready-to-Eat (RTE), dan In-House Bakery (IHB) untuk memenuhi  gaya hidup modern masyarakat di kota besar yang cenderung mengkonsumsi kopi dan makanan Ready-to-Eat.

"Hal ini juga sejalan dengan pendekatan perusahaan untuk fokus pada lokasi di daerah dengan lalu lintas tinggi," ujarnya.

Tak hanya itu, Alfamart juga menyediakan tempat penggantian baterai kendaraan listrik (EV Swap Poin) yang diyakini bisa memberikan kontribusi pendapatan lain ke perseroan. Terdapat sekitar 148 gerai Alfamart dan 126 gerai Alfamidi di sekitar Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok yang mendukung layanan ini.
 

Related Topics