MARKET

Emiten Pengelola Gerai Starbucks Raup Pendapatan Rp3,07 T per Q3 2023

Laba bersih dan pendapatan MAPB naik dobel digit.

Emiten Pengelola Gerai Starbucks Raup Pendapatan Rp3,07 T per Q3 2023Logo Starbucks. Shutterstock/TY Lim
03 November 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten pengelola jaringan waralaba Starbucks, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mencatat pertumbuhan kinerja hingga sembilan bulan pertama 2023. Laba bersih dan pendapatan bersih perusahaan naik dua digit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, hingga kuartal III 2023,  MAPB mencatatkan pendapatan senilai Rp3,07 triliun. Angka ini naik 24,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,45 triliun. "Segmen bisnis minuman menyumbang pendapatan Rp1,81 triliun, diikuti segmen makanan Rp1,04 triliun dan  lainnya Rp211 miliar," tulis manajemen dalam laporan keuangan, dikutip Jumat (3/11). 

Saat ini, MAPB mengelola sejumlah gerai waralaba asing, yakni Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Godiva Chocolatier, Cold Stone, Genki Sushi, Paul Bakery, dan Subway. 

Pendapatan perseroan juga diikuti naiknya beban pokok penjualan 23,69 persen menjadi Rp950 miliar, sehingga perseroan mampu meraih laba kotor Rp2,12 triliun atau tumbuh 25,57 persen.

Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan laba sebelum pajak 15,67 persen hingga sembilan bulan pertama 2023 menjadi Rp155 miliar berkat efisiensi dan keuntungan operasi.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, secara akumulatif perseroan mencatat laba bersih Rp121,32 miliar hingga sembilan bulan pertama 2023, tumbuh 14,15 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp106,81 miliar.


 

Kinerja MAPI

Di saat yang sama, induk usaha MAPB, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), juga mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 26,4 persen secara tahunan menjadi Rp23,8 triliun dari Rp18,8 triliun. Adapun, margin laba kotor emiten ritel ini naik menjadi 45,6 persen dari 45,1% pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Laba usaha MAPI juga tercatat tumbuh 17,8 persen menjadi Rp2,6 triliun, dan EBITDA mencapai Rp4,4 triliun, tumbuh dari Rp3,9 triliun yang tercatat pada periode yang sama di 2022.

Tanpa menghitung one-time gain dari divestasi Burger King senilai Rp309 miliar (setelah pajak) yang terjadi pada kuartal I 2022, laba inti yang mewakili kinerja operasional Perusahaan melonjak 20,2 persen YoY menjadi Rp1,8 triliun.

Pada kuartal ketiga, MAPI mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 24,7 persen menjadi Rp8,2 triliun dari Rp6,6 triliun. Gross Profit Margin (GPM) MAPI turun tipis menjadi 46,2 persen dari 46,5 persen, sementara laba usaha dan EBITDA masing-masing tercatat sebesar Rp832 miliar dan Rp1,4 triliun.

Dengan demikian, secara keseluruhan MAPI membukukan laba bersih Rp577 miliar, naik tipis dibandingkan Rp569 miliar pada tahun sebelumnya.

"Kinerja MAPI dalam sembilan bulan tahun 2023 mencerminkan komitmen Perusahaan yang mendalam untuk memahami dan melayani kebutuhan yang terus berkembang dari beragamnya konsumen," kata Ratih D. Gianda, VP Investor Relations, Corporate Communications, and Sustainability MAP Group.

Dengan memanfaatkan platform multi-channel, meningkatkan program digitalisasi, dan meningkatkan penggunaan data analisis, MAPI untuk pertumbuhan berkelanjutan di tengah industri ritel yang dinamis.

Ratih menyatakan, selama periode ini, perseroan melihat pertumbuhan solid di seluruh Grup, didukung oleh model bisnis mult-brand MAPI yang beragam dan ketahanan basis konsumen.

Secara umum, MAPI juga mengamati tren positif dalam indikator makroekonomi secara keseluruhan. "Target utama kami, terutama di segmen menengah ke atas, juga telah menunjukkan peningkatan kepercayaan konsumen berkat fondasi yang kuat. Faktor-faktor ini mendorong peningkatan jumlah pengunjung dan permintaan konsumen terhadap produk kami," katanya. 

Related Topics