MARKET

Kembangkan Bisnis EBT, Mitra Investindo Bentuk Perusahaan Patungan

Perusahaan baru ini bangun pabrik wood pellet di Sumatera.

Kembangkan Bisnis EBT, Mitra Investindo Bentuk Perusahaan Patunganilustrasi kerjasama (unsplash.com/Cytonn Photography)
10 October 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) menggandeng PT Prima Aset Lestari dan Interra Resources Limited membentuk perusahaan patungan (joint venture) yang bergerak di bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT) biomassa yang diberi nama PT Mitra Biomass International.

Direktur Utama Mitra Investindo Andreas Tjahjadi mengatakan, pada perusahaan patungan tersebut, MITI dan Prima Aset Lestari akan menggenggam 60 persen saham, sementara Interra Resources Limited akan mengambil bagian 40 persen saham. 

"Perseroan nantinya akan memegang mayoritas saham perusahaan patungan, setelah terpenuhinya persyaratan dan persetujuan lainnya yang diperlukan sesuai dengan angaran dasar dan ketentuan perundangan yang berlaku," kata Andreas dalam keterangan resminya, Senin (9/10).

Pada pengembangan bisnisnya ke depan, PT Mitra Biomass Internatonal akan membangun dan mengoperasikan pabrik wood pellet di Sumatera dengan investasi US$4,8 juta atau sekitar Rp75,24 miliar.  

"Penandatanganan perjanjian pemegang saham tidak memiliki dampak material terhadap operasional, kondisi finansial, kelangsungan usaha dan dampak hukum. Dampak itu dapat terjadi pada saat pelaksanaan transaksi investasi pada perusahaan patungan, setelah dipenuhinya persyaratan-persyaratan sehubungan dengan investasi perseroan pada perusahaan patungan tersebut," katanya.

Kinerja MITI

Sepanjang semester I 2023, Mitra Investindo membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih secara tahunan. Perseroan membukukan pendapatan Rp166 miliar pada semester I 2023, tumbuh 186 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp58,60 miliar. 

Lini bisnis jasa bongkar muat, menyumbang mayoritas pendapatan perseroan yakni Rp109,53 miliar diikuti jasa pelayaran Rp31,37 miliar dan jasa pengelolaan dan keagenan kapal Rp26,07 miliar.

Di sisi lain, perseroan juga membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp25,02 miliar, naik tajam 288 persen dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp6,44 miliar.

Pada Agustus lalu, perseroan melalui anak usahanya, PT Wasesa Line diketahui memenangkan tender penyediaan tugboat dan drill pipe barge senilai Rp47 miliar project PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PKHT) selama setahun, berlaku efektif sejak 1 Agustus 2023.

"Kontrak baru tersebut akan memperkuat posisi perseroan sebagai kontraktor atau vendor langsung PKHT serta berdampak positif bag peningkatan pendapatan keuangan perseroan di segmen pelayaran," kata Andreas. 

Related Topics