Jakarta, FORTUNE – Pertumbuhan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) tertinggi se-Asia Tenggara, sejak 2017 sampai 2022, unggul jauh dari para negara tetangga.
Berdasarkan data BEI, jumlah perusahaan publik di BEI telah melonjak 45,8 persen, dari 566 menjadi 825. Angka itu tertinggi dibandingkan Malaysia (7,3 persen), Thailand (17,7 persen), Singapura (-13,2 persen), Vietnam (16,9 persen), dan Filipina (7,1 persen).
“Rata-rata IPO kita melampaui 50 perusahaan [setiap tahun]. Tahun ini menargetkan 57, harapannya bisa lebih,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dikutip Jumat (3/2).
Meski menjelang tahun pemilu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna yakin minat para calon emiten masuk bursa tetap besar—berdasarkan pengalaman selama tiga periode pemilu belakangan.
Pada 2018 lalu, total perusahaan yang mencatatkan saham ke BEI mencapai 57. Pada Januari 2023 ini pun, sudah ada 11 emiten yang melantai di bursa dengan total emisi Rp48,5 triliun. Sementara di antrean IPO, masih ada 38 calon perusahaan yang bersiap mencatatkan sahamnya.
“Kami yakin masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas dan dapat membedakan economic ambience dan political ambience,” katanya.