Jakarta, FORTUNE - Perusahaan ritel milik Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu VII (PMHMETD VII) atau rights issue. Dana dari hasil aksi korporasi ini sebagian akan digunakan untuk membayar utang.
Mengutip laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan pengelola gerai ritel Hypermart ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 8 miliar saham baru dengan nominal Rp50 per saham. Sedangkan mengenai harga pelaksanaan belum diumumkan perusahaan.
"Dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD VII ini setelah dikurangi biaya-biaya, akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang Perseroan dan modal kerja dalam rangka mendukung pelaksanaan strategi bisnis ritel offline dan online Perseroan ke depan," tulis manajemen Matahari Putra Prima dalam keterangannya, Rabu (15/3).
Rencana PMHMETD VII diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perseroan yang dapat mengakibatkan meningkatnya shareholders value. Berdasarkan struktur pemegang saham saat ini, PT Multipolar Tbk (MLPL) merupakan pemegang saham mayoritas perusahaan dengan kepemilikan 3,32 miliar saham atau setara 39,23 persen.
Pemegang saham berikutnya ada BNYM Re Consilium Frontier Equity Fund Sebanyak 634 juta saham atau setara 7,48 persen dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk sebesar 507 miliar saham atau 5,98 persen dan masyarakat 4,01 miliar atau sekitar 47,31 persen.
"Bagi pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu dalam PMHMETD VII, maka pemegang saham tersebut akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham perseroan maksimum sebesar 48,55 persen," kata manajemen.