Empat Saham Terdepak dari Indeks MSCI Small Cap, Dua Masuk Juni
- MTEL dan MBMA masuk ke dalam MSCI Indonesia Small Cap Index
- Tiga saham, termasuk HRUM dan WIKA, didepak dari indeks tersebut
- MSCI Indonesia Global Standard Index dan MSCI Indonesia Micro Cap tidak mengalami perubahan
Jakarta, FORTUNE - Morgan Stanley Capital International (MSCI) merilis hasil evaluasi terbarunya untuk susunan indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keputusan ini membawa pergeseran signifikan pada MSCI Indonesia Small Cap Index, dengan empat saham dipastikan keluar dari daftar tersebut dan dua emiten baru masuk. Perubahan ini akan berlaku efektif mulai awal perdagangan 2 Juni 2025 hingga periode evaluasi berikutnya.
Dalam rebalancing indeks MSCI Indonesia Small Cap kali ini, saham-saham yang dikeluarkan adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Di sisi lain, dua emiten anyar akan bergabung dalam indeks yang sama. Mereka adalah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Masuknya kedua saham ini juga efektif berlaku per 2 Juni 2025.
Sementara itu, evaluasi MSCI untuk indeks kategori lain, yakni MSCI Indonesia Global Standard dan MSCI Indonesia Micro Cap, tidak menghasilkan perubahan. Belum ada saham yang masuk maupun keluar dari kedua indeks tersebut dalam periode evaluasi ini.
Perubahan susunan indeks MSCI ini krusial bagi pelaku pasar. Indeks ini sering dijadikan acuan oleh manajer investasi global, terutama untuk reksa dana pasif (passive funds). Keluar atau masuknya saham dapat memicu aksi jual atau beli dari investor asing, serta memengaruhi sentimen investor domestik terhadap saham-saham terkait.
MSCI sendiri merupakan lembaga riset global terkemuka penyedia berbagai indeks saham, analisis keuangan, serta data kinerja portofolio yang digunakan oleh investor di seluruh dunia. Evaluasi dan penyesuaian susunan indeks MSCI dilakukan secara rutin empat kali dalam setahun, yaitu pada Februari, Mei, Agustus, dan November.
Evaluasi selanjutnya dijadwalkan diumumkan pada 12 Agustus 2025 dengan tanggal efektif perubahan pada 1 September 2025. Sebagai salah satu tolok ukur pergerakan pasar modal, tidak semua saham bisa masuk dalam kriteria indeks yang ditetapkan MSCI.
