ilustrasi saham (unsplash.com/ Maxim Hopman)
Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (13/9/2022), berikut ini faktor naik turunnya harga saham yang berasal dari luar perusahaan atau hal-hal yang bersifat eksternal. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah nyatanya memberikan pengaruh mengenai harga saham, yakni mulai dari kebijakan ekspor impor, kebijakan utang, kebijakan Penanaman Modal Asing (PMA), dan lain sebagainya.
Faktor fundamental makro ekonomi
Adapun contoh dari faktor fundamental makro ekonomi di antaranya sebagai berikut:
- Tingkat inflasi
- Angka pengangguran yang berkaitan dengan faktor keamanan dan guncangan politik
- Kebijakan dari Bank Sentral Amerika (Federal Reserve)
- Tingkat suku bunga dan nilai ekspor impor.
Panik
Kepanikan menjadi salah faktor naik turunnya harga saham. Hal ini berkaitan dengan hukum permintaan dan penawaran.
Berita-berita tertentu yang berkaitan dengan saham akan membuat investor menjual sahamnya. Hal ini tentu akan membuat harga saham menjadi turun.
Fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing
Nilai rupiah yang menguat atau melemah terhadap mata uang asing juga menjadi faktor eksternal naik turunnya harga saham.
Manipulasi pasar
Manipulasi pasar dilakukan para investor dengan cara memanfaatkan media massa demi tujuan atau kepentingan mereka sendiri. Akan tetapi, kondisi ini biasanya tidak akan bertahan lama.
Itulah tadi faktor naik turunnya harga saham, baik itu internal maupun eksternal. Setelah Anda membaca artikel ini, apakah Anda sudah siap untuk memulai berinvestasi?
Baca juga: Apa itu Capital Gain? Pengertian, Perbedaan, Jenis, & Cara Menghitung