MARKET

Luhut: Mobil Listrik Akan Disubsidi Rp7,5 Juta

Skema penyaluran subsidi masih dibahas.

Luhut: Mobil Listrik Akan Disubsidi Rp7,5 JutaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan rombongan bertemu Elon Musk di Pabrik Tesla, Austin, Texas. (Instagram : Anindya Bakrie).
11 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah tengah menyiapkan subsidi untuk mendorong transisi ke kendaraan listrik. Besarannya, sekitar Rp7,5 juta untuk tiap unit mobil listrik. 

"Kami berencana sekarang untuk menyiapkan Rp7,5 juta untuk mobil (listrik). Jadi harganya bisa bersaing dengan mobil combation engine," ujarnya dalam Bloomberg CEO Forum, Jumat (11/11).

Meski demikian, belum jelas bagaimana skema subsidi tersebut nantinya disalurkan. "Lihat saja dalam beberapa bulan akan segera keluar aturannya," ungkap Luhut.

Yang jelas, kata dia, ada banyak subsidi dan insentif yang tengah disiapkan pemerintah untuk kendaraan listrik—selain cash sebesar Rp7,5 juta itu. Misalnya, kata dia, insentif impor bagi industri kendaraan listrik yang tengah membangun pabriknya di Indonesia.

"Tentu saja ketika pembangunan industri di sini, Kami mengizinkan mereka untuk mengimpor mobil mereka sendiri, kami memberi mereka penawaran untuk berapa tahun, sampai mereka mulai berproduksi di dalam negeri. Saya pikir kita bisa mengurangi banyak subsidi," tuturnya.

Sebelumnya, wacana pemberian subsidi langsung untuk kendaraan listrik pernah disampaikan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko kepada Fortune Indonesia.

Ia menuturkan, pemerintah berancang-ancang untuk memberikan subsidi Rp5 juta untuk kendaraan motor listrik dan Rp7,5 juta untuk mobil listrik.

"Konversi kendaraan listrik juga kebijakan pemerintah kan. Nah, di antara opsi insentifnya berupa uang muka. Tetapi kita belum tahu skemanya akan seperti apa. Apakah lapor dulu lalu dapat Rp5 juta atau apakah uangnya akan diberikan saat mengurus Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Ini masih dibahas," tutur Moeldoko.

Percepatan ekosistem kendaraan listrik

Menurut Moledoko, pemberian subsidi penting untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Bahkan di Amerika Serikat, kata dia, subsidi tak hanya diberikan kepada konsumen melainkan juga produsen.

"Insentif diberikan kepada kedua belah pihak. Artinya, calon pembeli dikasih uang muka. Jika ada yang mau beli mobil, uangnya di kantong duluan, sekitar US$5.000 kalau tidak salah. Di Indonesia, kita juga mau coba seperti itu," ungkapnya.

Di sisi lain, jika mengacu pada hitung-hitungan subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah tiap tahun, subsidi untuk kendaraan listrik jauh lebih rendah jika dibandingkan untuk jangka panjang.

"Sebagai pembanding, kalau dalam 10 tahun subsidi BBM terus kita lakukan, biayanya lebih mahal ketimbang insentif kendaraan listrik. Perhitungan pemerintah, subsidi premium untuk motor mencapai Rp3,7 juta per tahun, sedangkan mobil mencapai Rp13,2 juta per tahun. Dan ini terus-menerus. Sementara kalau listrik, insentifnya cuma sekali di depan," tandasnya.

Related Topics