Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melemah pada perdagangan Senin (14/11). Investor akan mencermati kenaikan kasus Covid-19 yang diperkirakan mencapai puncaknya menjelang akhir bulan Februari.
Dalam dua hari hari terakhir, kasus Covid-19 mencatat kenaikan cukup signifikan. Pada Sabtu (12/2) pemerintah mencatat 55.209 kasus Covid-19. Jumlah ini hampir mendekati rekor kasus tertinggi pada saat varian Delta merebak di angka 56 ribu pada 15 Juli 2021.
Sedangkan kemarin, Minggu (13/2) tercatat ada 44.526 kasus baru sehingga secara total, kasus Covid-19 hingga kini mencapai 4.807.778.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat akun Instagram @jokowi menyampaikan prediksinya akan puncak kasus Covid. "Pandemi Covid-19 di Tanah Air, sesuai perkiraan, tengah menanjak dengan angka positif harian mendekati puncak kasus seperti bulan Juli tahun lalu. Varian Omicron yang menyebar kali ini memiliki tingkat penularan yang tinggi, tetapi tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan varian Delta," tulisnya.
Kendati demikian, dia meminta masyarakat tetap tenang, disiplin menjaga protokol kesehatan dan mengurangi aktivitas yang tidak perlu. Dia juga meminta masyarakat segera vaksin, bagi yang belum dan melakukan booster atau suntikan dosis ketiga yang yang sudah menerima suntikan pertama dan kedua.
Dengan situasi tersebut, Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan memperkirakan IHSG melemah. "Secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low mengindikasikan potensi pelemahan," kata Dennies dalam risetnya.
Selain lonjakan kasus, pada awal pekan ini investor akan mencermati beberapa data ekonomi dari dalam negeri seperti data penjualan retail dan neraca perdagangan. "Investor juga akan mencermati perkembangan terkait ketegangan Rusia dan Ukraina yang menekan bursa saham secara global," ujar dia menambahkan.
IHSG akan bergerak di rentang support 6.752–6.783 dan resistance 6.835–6.856. Beberapa saham perbankan seperti BBCA BBRI, CTRA, MNCN, TOWR, MDKA, dan ESSA dia rekomendasikan pada perdagangan hari ini.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya berpendapat senada. IHSG diprediksi bergerak terbatas setelah mencetak rekor ATH (all time high) belum lama ini, dengan potensi menguat terbatas.
“Meskipun arus modal masuk (capital inflow) tercatat secara year to date kembali masuk ke pasar modal Indonesia secara signifikan,” katanya melalui riset harian.
Dia menambahkan, pergerakan pasar modal global dan regional pun akan memengaruhi laju IHSG.
Mengacu pada analisis teknikal, William memproyeksi IHSG akan melaju di kisaran 6.698–6.876. Saham-saham pilihannya, yakni: AALI, BBCA, BBNI, INDF, JSMR, ITMG, dan SMGR.
Sebagai informasi, IHSG terkoreksi 0,11 persen di level 6.815 pada akhir pekan lalu, Jumat (11/2) seiring dengan melemahnya bursa Amerika Serikat (AS) karena data perekonomian yang memicu aksi jual. Dari pasar domestik, laju kasus Covid-19 masih menjadi sentimen utama.