Jakarta, FORTUNE - Ekspektasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed dapat menunda pemulihan ekonomi Asia. Pada saat sama, para pembuat kebijakan akan terus tertekan untuk mewaspadai risiko arus modal keluar.
Meningkatnya tekanan inflasi, perlambatan ekonomi Cina, dan penyebaran kasus virus Corona dari varian Omicron juga mengaburkan banyak peluang di Asia, demikian Changyong Rhee, Direktur Departemen Asia dan Pasifik Dana Moneter Internasional (IMF).
"Kita tidak berharap normalisasi moneter AS menyebabkan guncangan besar atau arus keluar modal besar di Asia, tetapi pemulihan Asia yang sedang berkembang mungkin terhambat oleh suku bunga dan pengaruh global yang lebih tinggi," kata Rhee kepada Reuters dalam sebuah wawancara tertulis, Selasa (25/1).