Jakarta, FORTUNE - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengantongi restu, untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (3/11).
Untuk melaksanakan aksi tersebut, ITMG mengalokasikan dana maksimal Rp2,49 triliun. Itu akan diambil dari kas internal perseroan sesuai peraturan, yang juga termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya dengan asumsi buyback dilaksanakan secara keseluruhan.
"Pembelian saham kembali akan dilakukan melalui bursa efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 12 bulan dari tanggal RUPSLB," demikian keterangan Corporate Communications ITMG, Teuku Parvinanda, Senin.
Sebagai konteks, langkah perseroan melakukan buyback saham dilandasi oleh pandangan bahwa harga saham saat ini belum sepenuhnya mencerminkan nilai fundamental dan prospek jangka panjang perseroan. Itu mencakup posisi keuangan dan kemampuan perseroan mempertahankan kinerja operasional yang berkelanjutan.
"Selain itu, perseroan memiliki strategi pengembangan usaha yang diyakini dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang, sehingga pelaksanaan buyback ini diharapkan dapat memberikan sinyal positif kepada pasar," kata Teuku.
Strategi itu termasuk aksi perseroan mengakuisisi saham NICE belum lama ini. Investasi itu merupakan langkah awal perseroan untuk mengembangkan bisnis ke segmen pertambangan nikel, bagian dari critical mineral.
"Perseroan akan terus mengevaluasi berbagai kemungkinan, termasuk potensi peningkatan kepemilikan [saham NICE]," kata Direktur Utama ITMG, Mulianto, dalam paparan publik ITMG pada 10 September 2025.
Lebih lanjut, buyback saham pun diharapkan bisa memberikan tingkat pengembalian lebih baik bagi investor sekaligus mendukung stabilitas harga saham.
Pada akhir perdagangan Senin, saham ITMG melemah 2,02 persen ke harga Rp23.025. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi atas saham ITMG mencapai 2,33 juta saham; dengan nilai transaksi Rp54 miliar dan frekuensi transaksi 4.000 kali.