Jakarta, FORTUNE - Jumlah investor saham di Indonesia mencapai 7.001.268 single investor identification (SID) per akhir Mei 2025. Pencapaian ini, menurut PT Bursa Efek Indonesia (BEI), mencerminkan optimisme terhadap perekonomian nasional di tengah dinamika ekonomi.
Berdasarkan catatan BEI, jumlah investor pasar saham bertambah 619.824 SID sejak 31 Desember 2024. Pertumbuhan tersebut terjadi di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari 7.079,90 pada penutupan perdagangan akhir 2024 menjadi 5.967,98 pada April 2025, yang kemudian kembali menguat ke posisi 7.175,89 per 28 Mei 2025.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menyatakan dalam keterangan resmi (3/6) bahwa pencapaian tersebut tidak terlepas dari dukungan penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), self-regulatory organization (SRO) dan anak usahanya, "serta sinergi sekaligus kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan koordinasi penguatan dan pelaksanaan berbagai program edukasi pasar modal yang inovatif.”
Dia mengatakan peningkatan jumlah investor saham ini juga terjadi di tengah ketidakpastian global yang dipicu kebijakan tarif impor Amerika Serikat sepanjang awal 2025.
“Menariknya, meskipun kebijakan tarif impor mulai diberlakukan, minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia tetap tinggi. Tecermin dari penambahan lebih dari 38.000 investor saham selama periode 27 Maret hingga 8 April 2025,” ujar Jeffrey.
Selama periode libur panjang Idulfitri, terjadi penambahan 38.676 investor saham. Jumlah investor meningkat dari 6.705.452 SID pada 27 Maret 2025 menjadi 6.744.128 SID pada 8 April 2025.
BEI menilai pertumbuhan jumlah investor juga harus diimbangi dengan penguatan infrastruktur informasi dan pasar modal. Oleh karena itu, BEI memperluas jaringan Galeri Investasi BEI hingga ke hampir 1.000 lokasi.
BEI juga senantiasa berupaya memperkuat basis investor pasar modal. Langkah ini bertujuan meningkatkan partisipasi investor ritel dan institusi. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menilai dengan basis investor yang kuat, peran pasar modal Indonesia akan semakin signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Inisiatif strategis ini mencerminkan komitmen kuat BEI untuk membangun pasar modal yang transparan, dinamis, dan inklusif di masa depan,” katanya.