Terlepas dari keuntungan yang dapat diperoleh investor, ada beberapa risiko investasi yang patut diwaspadai. Mengingat setiap keputusan investasi juga dibarengi dengan risiko, saham tidak lepas dari risiko tersebut.
Tidak perlu terburu-buru untuk berinvestasi saham, berikut beberapa kekurangan saham yang dapat dipertimbangkan terlebih dahulu.
1. Risiko tinggi
Di balik keuntungan finansial yang didapatkan, saham termasuk salah satu investasi dengan risiko tinggi. Risiko kerugian hingga kehilangan aset sangat mungkin terjadi ketika berinvestasi saham.
Mengingat risiko yang cenderung tinggi, saham kurang cocok bagi investor pemula atau konservatif yang tidak siap menerima risiko investasi.
2. Stres dan tekanan mental
Tidak hanya kerugian finansial saja, investasi saham juga bisa berdampak pada kesehatan mental, mulai dari stres, tekanan mental, hingga depresi.
Jika belum siap untuk menghadapi segala risikonya, ada baiknya Anda menunda untuk berinvestasi saham atau tidak menempatkan dana terlalu banyak.
3. Fluktuasi tinggi
Kekurangan investasi saham juga terlihat dari fluktuasi harganya. Saham termasuk jenis investasi dengan tingkat fluktuasi tinggi.
Volatilitas harga saham dapat naik dan turun secara tidak terduga akibat sejumlah faktor, mulai dari perubahan ekonomi, kinerja perusahaan, hingga tren pasar.
Tingkat fluktuasi yang tinggi bisa mengakibatkan penurunan harga secara cepat. Kerugian finansial pun tidak terhindarkan.
4. Tidak mendapatkan dividen
Ketika kondisi perusahaan tidak stabil dan mencatatkan kinerja menurun, risiko tidak mendapatkan dividen bisa terjadi. Dalam situasi tersebut, perusahaan biasanya tidak dapat untuk membagikan dividen.
Pada akhirnya, investor harus merugi karena dana investasinya tidak mampu menghasilkan keuntungan.
5. Risiko delisting
Emiten saham juga berpotensi mengalami delisting atau penghapusan saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Situasi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai penyebab.
Emiten yang keluar dari BEI mengakibatkan harga saham anjlok sehingga investor sulit untuk menjualnya. Alhasil, investasi tersebut mengalami kerugian besar.