Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

KFC (FAST) Gunakan Sebagian Dana Penambahan Modal untuk Pesangon

ilustrasi restoran KFC (pexels.com/Huu Huynh)
ilustrasi restoran KFC (pexels.com/Huu Huynh)
Intinya sih...
  • PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) memakai sebagian dana penambahan modal untuk efisiensi karyawan.
  • Rp52 miliar dari dana dialokasikan untuk membeli persediaan dan Rp28 miliar untuk biaya operasional efisiensi karyawan.
  • FAST mencatat kerugian bersih yang meningkat menjadi Rp796,71 miliar.

Jakarta, FORTUNE - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang waralaba KFC di Indonesia, memutuskan untuk menggunakan sebagian dana hasil penambahan modal guna membiayai program efisiensi karyawan.

Menurut manajemen perseroan, penggunaan dana internal secara langsung untuk program efisiensi karyawan berpotensi mengganggu likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan, terutama dalam menghadapi kebutuhan operasionalisasi harian serta rencana pengembangan bisnis.

“Oleh karena itu, untuk menjaga stabilitas keuangan dan memastikan pelaksanaan program efisiensi dapat berjalan optimal tanpa membebani arus kas operasional, perseroan memilih untuk memanfaatkan dana hasil penambahan modal,” demikian pernyataan manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/5).

Pendekatan ini memungkinkan perseroan melaksanakan restrukturisasi secara terencana dan berkelanjutan, sekaligus menjaga kinerja keuangan serta mendukung pertumbuhan usaha pada masa mendatang.

Sebelumnya, FAST telah meraih dana segar Rp80 miliar melalui aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement). Manajemen FAST menyatakan Rp52 miliar dari jumlah tersebut akan dialokasikan untuk membeli persediaan dan membayar sejumlah kewajiban lancar.

Kemudian, sisa Rp28 miliar akan digunakan membiayai program efisiensi karyawan, yang mencakup kompensasi seperti pesangon, imbalan pemutusan hubungan kerja, dan tunjangan lainnya. Biaya ini timbul sehubungan dengan langkah efisiensi sebagai bagian dari upaya perseroan memperbaiki kinerja keuangan, termasuk melalui restrukturisasi dan optimalisasi sumber daya manusia.

“Kompensasi tersebut merupakan kewajiban perseroan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku maupun kebijakan internal yang ditetapkan perseroan,” demikian manajemen.

Pelaksanaan program efisiensi karyawan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan perseroan menyesuaikan struktur organisasi dan biaya operasional dengan kondisi bisnis yang dinamis. Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi perseroan meningkatkan kinerja keuangan dan operasional, dengan tujuan menciptakan organisasi yang lebih ramping, adaptif, dan fokus pada sasaran jangka panjang.

“Perseroan juga berupaya menjaga keberlangsungan usaha serta memperkuat daya saing di tengah kondisi pasar yang dinamis,” demikian manajemen.

Untuk tahun buku 2024, FAST melaporkan pembengkakan kerugian bersih signifikan yang mencapai Rp796,71 miliar. Angka kerugian ini melonjak 91,68 persen dibandingkan kerugian pada 2023 sebesar Rp415,65 miliar, menandai tahun kedua berturut-turut perseroan menderita kerugian.

Dalam paparan publik mengenai kinerja 2024, manajemen FAST menyebutkan salah satu faktor utama penyebab kerugian adalah ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Konflik tersebut berdampak pada seruan boikot dari sebagian masyarakat terhadap produk-produk yang dianggap terafiliasi dengan Amerika Serikat, termasuk merek yang dioperasikan oleh FAST.

Penurunan kinerja juga tecermin pada jumlah gerai. Hingga September 2024, jumlah gerai yang dioperasikan FAST berkurang 47 unit dibandingkan posisi akhir 2023, menyusul penutupan beberapa gerai KFC.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us