Jakarta, FORTUNE - Catatan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 20.129.679 juta single investor identification (SID) hingga 19 Desember 2025.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan 35 persen mulai awal tahun hingga kini (year-to-date/YtD), dibandingkan dengan 14.871.659 SID per akhir 2024.
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, mengatakan catatan tersebut membuktikan adanya respons positif khalayak atas upaya memperkenalkan industri pasar modal.
“Makin banyak masyarakat menyadari bahwa salah satu pilihan untuk berinvestasi adalah melalui pasar modal, baik melalui ekuitas, surat utang, maupun reksa dana,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Sementara itu, total SID yang tercatat di KSEI adalah 24.925.649, naik 27 persen dibandingkan dengan 19.598.704 SID pada akhir 2024.
Dari persebaran wilayah, mayoritas investor berasal dari Pulau Jawa, yakni 68,91 persen, dengan total aset mencapai Rp6.400,59 triliun (94,42 persen).
Selanjutnya, 16,29 persen investor berasal di Pulau Sumatra dengan total aset Rp138,57 triliun (2,04 persen).
Lalu, 4,99 persen investor berada di Pulau Kalimantan dengan total aset Rp183,19 triliun (2,70 persen), dan 5,31 persen berada di Pulau Sulawesi dengan total aset Rp23,18 triliun (0,34 persen).
Kemudian, 3,51 persen investor berada di Pulau Bali, NTB dan NTT dengan total aset Rp26,21 triliun (0,39 persen).
Terakhir, 0,99 persen investor berada di Pulau Maluku dan Papua dengan total aset Rp6,67 triliun (0,10 persen).
“Tentunya mungkin nanti kalau ibu kota sudah pindah ke Kalimantan, bisa terjadi peningkatan [jumlah investor di pulau itu], karena makin banyak orang yang bekerja di Kalimantan,” ujarnya.
