Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
PT Jasnita Telekomindo Tbk. resmi mencatatkan sahamnya dengan kode JAST pada Kamis (16/5/2019)/Dok. Jasnita

Intinya sih...

  • PT Jasnita Telekomunindo Tbk mencatat rugi tahun berjalan yang meningkat menjadi Rp7,41 miliar pada 2024, dari sebelumnya hanya Rp1,06 miliar pada 2023.

  • Pendapatan JAST naik 9,7 persen menjadi Rp143,76 miliar pada 2024, namun beban usaha juga meningkat drastis mencapai 37,6 persen.

  • Aset tidak lancar perusahaan meningkat dari Rp94,05 miliar menjadi Rp109,3 miliar pada 2024 dan liabilitas perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 23,02 persen.

Jakarta, FORTUNE - PT Jasnita Telekomunindo Tbk (JAST) menutup 2024 dengan penurunan kinerja keuangan. Rugi bersih perseroan membengkak menjadi Rp7,41 miliar pada 2024 jika dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,06 miliar.

Manajemen JAST mengungkapkan, naiknya kerugian bersih perseroan disebabkan oleh depresiasi aset, penerapan standar akuntansi PSAK 73 tentang sewa, serta penghapusan investasi dan penurunan cukup signifikan terhadap hasil keuangan perusahaan pada

"Faktor-faktor ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap hasil keuangan perusahaan pada kuartal IV," kata manajemen perseroan dalam keterangan tertulis, Senin (7/4).

Berdasarkan laporan keuangan JAST yang dipubilaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (7/4), perusahaan mencatat pendapatan JAST kenaikan 9,7 persen dari Rp131,01 miliar pada 2023 menjadi Rp143,76 miliar pada 2024. Sejalan dengan itu, perseroan juga mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan dari Rp91,13 miliar menjadi Rp100,3 miliar. Meski demikian hal ini tidak membuat laba kotor terkoreksi, JAST masih mencetak pertumbuhan laba kotor sebesar 8,98 persen menjadi Rp43,46 miliar.

Pada 2024, beban usaha JAST meningkat drastis mencapai 37,6 persen dari Rp36,04 miliar menjadi Rp49,62 miliar. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menekan kinerja perusahaan. Akibatnya, rugi sebelum pajak mengalami lonjakan menjadi Rp5,25 miliar, padahal pada 2023, perusahaan masih mencatatkan rugi yang lebih rendah yakni sebesar Rp1,58 miliar.

Sepanjang 2024, Jasnita tercatat memiliki aset lancar sebesar Rp39,20 miliar, mengalami penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mampu sebanyak Rp47,67 miliar. Sebaliknya, aset tidak lancar perusahaan justru meningkat dari Rp94,05 miliar menjadi Rp109,3 miliar. Ini kemudian mendorong total aset Jasnita naik 4,8 persen, mencapai Rp148,54 miliar.

Sementara itu, liabilitas perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 23,02 persen, dari Rp50,32 miliar menjadi Rp61,91 miliar pada 2024. Untuk ekuitas, perusahaan telekomunikasi ini mencetak nilai Rp86,63 miliar pada 2024, angka ini turun 5,5 persen dari Rp91,4 miliar pada tahun sebelumnya.

Proyeksi 2025

Manajemen mengatakan optimis terhadap prospek bisnis JAST ke depan. Saat ini, JAST menjalankan sejumlah proyek strategis yang diyakini akan mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan, termasuk permintaan layanan Contact Center beserta SDM-nya, yang saat ini semakin meluas ke perbankan.

"Selain itu, di tahun ini kami mendapatkanproyek Contact Center untuk Kemendikdasmen, proyek ini termasuk penyediaan aplikasi, manpower, tempat, serta infrastrukturnya," kata manajemen.

Perseroan berfokus pada jasa nilai tambah, sehingga dalam menjalankan layanannya, melakukan diversifikasi layanan, seperti tahun ini mulai melayani aplikasi bagi Perbankan dalam Card Delivery. Card Delivery adalah layanan yang memungkinkan kurir untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan nasabah sebelum pengiriman kartu dilakukan.

"Dengan permintaan pasar yang terus meningkat dan berbagai proyek yang tengah berjalan, JAST optimis dapatmencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik di kuartal-kuartal mendatang. Perusahaan berkomitmen untuk terusmeningkatkan efisiensi operasional, memperkuat inovasi, dan memperluas kehadirannya di industri telekomunikasi serta teknologi.

Dengan permintaan pasar yang terus meningkat dan berbagai proyek yang tengah berjalan, JAST optimis dapat mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik di kuartal-kuartal mendatang. Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat inovasi, dan memperluas kehadirannya di industri telekomunikasi.

Editorial Team

EditorEkarina .