Laba Bersih Emiten Tambang Sinarmas Ini Turun Hingga 27 Persen
- Laba bersih PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun 27 persen menjadi US$309,08 juta pada 2024.
- PT Eka Mas Republik (MyRepublic Indonesia) mencakup lebih dari 6 juta rumah di 140 kota di Indonesia dengan 1 juta pelanggan.
- PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) memperkuat investasi pada energi hijau, termasuk penggunaan listrik ramah lingkungan dan reklamasi lahan untuk meningkatkan serapan karbon.
Jakarta, FORTUNE – PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), perusahaan tambang di bawah naungan Grup Sinarmas, merilis laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2024.
Selama periode tersebut, DSSA beroleh pendapatan US$3 miliar atau turun 39,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$5,01 miliar.
Pendapatan terbesar masih berasal dari segmen pertambangan, dengan kontribusi dari entitas anak yang mencapai US$2,7 miliar atau sekitar 92 persen dari total pendapatan konsolidasian.
Selain itu, DSSA membukukan EBITDA sebesar US$734 juta, serta laba bersih US$309,08 juta alias turun 27 persen dari perolehan US$426,17 juta pada 2023.
“Kami terus berupaya memaksimalkan potensi pertumbuhan entitas anak melalui ekspansi bisnis yang strategis demi pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Presiden Direktur DSSA, L. Krisnan Cahya, dalam keterangannya, Jumat (21/3).
Sebagai bagian dari transformasi digital, DSSA melalui anak usahanya, PT Eka Mas Republik (MyRepublic Indonesia), terus meningkatkan jangkauan layanan internet dan multimedia.
Hingga 2024, MyRepublic telah mencakup lebih dari 6 juta rumah di lebih dari 140 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, dengan basis pelanggan mencapai 1 juta.
Pada bidang teknologi, DSSA aktif berinvestasi mengembangkan pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Inisiatif ini bertujuan memperkuat infrastruktur digital serta mendukung transformasi industri di Indonesia.
Komitmen terhadap energi hijau
Melalui entitas anaknya, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), DSSA kian memperkuat investasi pada sektor energi hijau. Upaya ini meliputi penggunaan listrik ramah lingkungan, armada kendaraan listrik (EV), serta pemanfaatan energi terbarukan dalam operasionalisasi tambang.
Selain itu, program reklamasi lahan juga terus diperluas untuk meningkatkan serapan karbon dan menjaga keseimbangan lingkungan.
Pada sektor energi baru dan terbarukan, DSSA terlibat dalam berbagai proyek strategis, termasuk pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geotermal), tenaga surya (solar PV), serta pabrik panel surya berkapasitas 1 gigawatt (GW) per tahun di Kendal, Jawa Tengah.
