Laba Summarecon (SMRA) Tembus Rp1,37 Triliun, Saham Ditutup Menguat

Intinya sih...
Pendapatan netonya mencapai Rp10,62 triliun dengan laba kotor Rp5,46 triliun.
Laba per saham SMRA naik dari Rp46,40 menjadi Rp83,19 untuk tahun buku 2024.
Jakarta, FORTUNE - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatakan lonjakan laba untuk tahun buku 2024.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), SMRA mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,37 triliun pada 2024 alias tumbuh 79,3 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).
Raihan tersebut disokong oleh pendapatan neto yang mencapai Rp10,62 triliun, yang juga merupakan lonjakan besar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,65 triliun atau 59,53 persen.
Sementara itu, beban pokok penjualan dan beban langsung hanya Rp5,16 triliun, dan dengan demikian laba kotor yang dikumpulkan SMRA mencapai Rp5,46 triliun.
Secara terperinci, Summarecon beroleh pendapatan dari segmen pengembangan properti Rp7,5 triliun atau menigkat signifikan juga dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,04 triliun.
Kemudian, pendapatan dari properti investasi juga mengalami pertumbuhan, yakni mencapai Rp2,15 triliun dari sebelumnya Rp1,73 triliun. Segmen rekreasi dan perhotelan menyumbang Rp518,26 miliar, naik dari Rp479,89 miliar. Lalu pendapatan dari sektor lain berkontribusi sebesar Rp449,04 miliar.
"Segmen bisnis yang signifikan adalah pendapatan yang berasal dari pengembang properti, properti investasi, rekreasi dan perhotelan dan lainnya yang merupakan sumber utama pendapatan," demikian manajemen Summarecon Agung (SMRA), Jumat (14/3).
Di sisi lain emiten properti ini mencatatkan peningkatan beban keuangan dari Rp756,96 miliar menjadi Rp1,04 triliun, disertai dengan bea BHTB yang mencapai Rp414,37 miliar.
Kendati demikian, kenaikan beban tersebut tidak berdampak negatif pada laba sebelum pajak. Justru, perusahaan berhasil membukukan peningkatan laba sebelum pajak dari Rp1,34 triliun menjadi Rp2,46 triliun.
Alhasil, capaian kinerja ini turut berkontribusi pada peningkatan laba per saham SMRA, yang naik dari Rp46,40 menjadi Rp83,19 per saham untuk tahun buku 2024.
Dari sisi neraca keuangan, SMRA membukukan pertumbuhan 7,59 persen menjadi Rp33,53 triliun.
Setelah merilis laporan kinerja ini, saham SMRA ditutup pada zona hijau pada level Rp396 per saham atau menguat 1,54 persen.