Jakarta, FORTUNE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan proyek investasi pengembangan baterai kendaraan listrik senilai US$9,8 miliar tetap berjalan meski LG mengundurkan diri. Proyek ini bertujuan menciptakan rantai pasok baterai EV yang lengkap mulai dari kegiatan penambangan hingga produksi baterai.
Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM menyatakan struktur proyek secara keseluruhan masih utuh. Namun, terdapat penyesuaian pada komposisi mitra dalam kerja sama investasi.
Pabrik yang sudah beroperasi saat ini merupakan hasil kolaborasi Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 10 Gigawatt hour (GWh).
"Perubahan hanya terjadi pada level investor, di mana LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya pada JV 1, 2, dan 3 yang baru, dan telah digantikan oleh mitra strategis dari Tiongkok, yaitu Huayou, bersama BUMN kita," jelas Bahlil dalam keterangan resminya, Rabu (23/4).