Tak Hanya Pabrik AirTag, Apple Akan Tambah Investasi di Indonesia

- Apple tambah investasi di Indonesia.
- Pabrik AirTag di Batam bernilai US$150 juta.
- Pusat R&D pertama di Asia dan kedua di luar AS, melibatkan 15 perguruan tinggi dalam negeri.
Jakarta, FORTUNE – Apple semakin memperkuat kehadirannya di Indonesia dengan menambah investasi yang mencakup berbagai sektor strategis. Langkah ini merupakan bagian dari kesepakatan dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terkait penerbitan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang telah mencapai titik temu setelah negosiasi selama lima bulan.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada Rabu (26/2), yang meliputi komitmen investasi Apple untuk periode 2023-2029.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan kesepakatan ini menjadi preseden penting dalam menegakkan kepatuhan perusahaan global terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia.
Salah satu poin utama dalam kesepakatan ini adalah tambahan investasi dari Apple sebagai bentuk pemenuhan kewajibannya dalam skema investasi inovasi yang sebelumnya belum optimal.
“Kemenperin pernah mengupayakan penegakan hukum agar perusahaan global patuh terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2).
Untuk memenuhi komitmennya, Apple membawa mitra global value chain (GVC), ICT Luxshare, untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik AirTag di Batam dengan nilai investasi US$150 juta.
Pabrik tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai pemasok utama, dengan 65 persen AirTag dunia diproduksi di dalam negeri. Apple juga berkomitmen menggunakan komponen baterai dari produsen lokal dalam produksinya.
Tak hanya itu, Apple juga tengah menyiapkan lini produksi di Long Harmony, Bandung, yang akan memproduksi kain mesh untuk kebutuhan AirPod Max. Dengan demikian, Long Harmony akan menjadi bagian dari rantai pasok global Apple.
Membangun pusat R&D di Indonesia
Selain manufaktur, Apple juga menegaskan komitmennya dalam bidang inovasi dengan mendirikan pusat penelitian dan pengembangan (R&D Center) di Indonesia. Pusat R&D ini akan menjadi yang pertama di Asia dan kedua di luar Amerika Serikat setelah Brasil. Kehadirannya akan melibatkan 15 perguruan tinggi dalam negeri, termasuk ITB, UI, UGM, dan ITS, yang tergabung dalam Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC).
Dalam MoU tersebut, Apple juga menyepakati serangkaian kegiatan yang mendukung pengembangan talenta digital di Indonesia. Beberapa program yang akan dijalankan mencakup pendirian Apple Software Innovation and Technology Institute, pengembangan Apple Professional Developer Academy, serta keberlanjutan Apple Academy yang telah berjalan di beberapa kota besar di Indonesia.
Sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban investasi inovasi, Apple juga akan membawa dana segar sebesar US$160 juta untuk periode investasi selanjutnya. Dana ini akan digunakan memperkuat ekosistem manufaktur dan inovasi di dalam negeri.
Kemenperin dan Apple juga sepakat menyusun Roadmap Manufaktur Apple hingga 2029, yang bertujuan memperluas kehadiran rantai pasok global Apple di Indonesia. Kesepakatan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017, yang mengatur tentang sertifikasi TKDN bagi produk ponsel, komputer genggam, dan tablet.
Dalam regulasi tersebut, Apple telah memilih skema investasi inovasi yang mencakup pendidikan, pelatihan, serta penelitian dan pengembangan pada bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Namun, hingga periode 2017-2023, Apple baru menjalankan program pendidikan dan pelatihan, sementara aktivitas penelitian dan pengembangan masih belum optimal.
Agus menegaskan Apple telah mengakui ketidakpatuhannya dalam menjalankan skemanya dengan optimal.
“Kami telah menghitung secara kuantitatif pelaksanaan skema ini oleh Apple, sehingga bisa memperoleh angka yang masih harus dipenuhi,” ujarnya.
Kemenperin mengapresiasi komitmen Apple dalam memenuhi kewajibannya dengan menunjuk pihak ketiga guna memastikan realisasi investasi dan inovasi di Indonesia berjalan dengan baik.
“Kami akan bekerja sama dengan Apple untuk memastikan seluruh komitmen ini terlaksana,” kata Agus.