Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

East Ventures Pimpin Pendanaan ke Startup Analisis Kredit AI, Sxored

Founding team of Sxored.jpg
East Ventures pimpin pendanaan ke startup Sxored.
Intinya sih...
  • East Ventures memimpin pendanaan ke Sxored, startup teknologi berbasis di Indonesia yang fokus pada analisis dokumen kredit dengan kecerdasan buatan (AI).
  • Pendanaan akan digunakan untuk mempercepat pengembangan produk dan integrasi solusi AI dan machine learning serta meningkatkan skala pelayanan.
  • Sxored memberikan solusi terpadu untuk para pemberi pinjaman dengan menggabungkan Optical Character Recognition (OCR) cerdas dan kopilot bertenaga AI untuk mengotomatiskan pemrosesan dokumen kredit.

Jakarta, FORTUNE — East Ventures pimpin pendanaan ke Sxored, startup teknologi berbasis di Indonesia yang menyediakan analisis dokumen kredit dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Pendanaan ini akan digunakan untuk mempercepat pengembangan produk dan memperdalam integrasi solusi AI dan machine learning (ML).

Dengan pendanaan ini, Sxored akan fokus mempercepat pengembangan model AI dan ML miliknya, termasuk kemampuan untuk memproses format dokumen tanpa templat.

Selain itu, Sxored akan memperluas platformnya untuk mendukung pelaporan keuangan simulatif dan pengambilan data yang lebih banyak, serta meningkatkan skala pelayanannya agar dapat menjangkau lebih banyak segmen klien dan berbagai kasus penggunaan di sektor keuangan.

“Kami percaya pada misi Sxored untuk memodernkan infrastruktur pemberian pinjaman dan meningkatkan manajemen risiko. Platform berbasis AI mereka memiliki posisi yang kuat untuk membantu menyelesaikan permasalahan mendasar dalam layanan keuangan. Kami antusias untuk terus mendukung pertumbuhan mereka seiring dengan upaya mereka dalam melakukan ekspansi,” kata Wesley Tay, Principal East Ventures, dalam keterangan dikutip Selasa (8/7).

Berdasarkan data, pasar pinjaman dana di Indonesia terus menunjukkan momentum yang kuat dengan total pinjaman yang disalurkan pada tahun lalu mencapai lebih dari Rp170 triliun. Didukung oleh proyeksi Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk sebesar 11–13 persen, Indonesia memperkuat statusnya sebagai pusat pinjaman dana teratas di Asia Tenggara baik secara digital maupun offline.

Namun, industri pinjaman dana menghadapi beberapa tantangan besar, seperti meningkatnya penipuan kredit dan biaya operasional yang tinggi karena pemrosesan data yang masih manual dan siklus pengambilan keputusan yang lambat.

Cyrill James Hardie, Co-Founder & Chief Executive Officer Sxored, mengatakan kebanyakan pemberi pinjaman di Indonesia masih memverifikasi dokumen secara manual dengan meninjau file PDF satu per satu dan tidak ada yang terlewat. “Kami membangun Sxored untuk menghilangkan ketidakpastian tersebut. Dengan sistem kami, bank, fintech, bahkan VC dan auditor dapat melakukan underwriting lebih cepat, mendeteksi penipuan dengan lebih akurat, dan melayani lebih banyak nasabah dengan risiko yang lebih rendah,” katanya.

Sxored memberikan solusi terpadu untuk para pemberi pinjaman dengan menggabungkan Optical Character Recognition (OCR) yang cerdas dan kopilot bertenaga AI untuk mengotomatiskan dan meningkatkan pemrosesan dokumen kredit. Platform ini secara efisien mengekstrak dan mengkonsolidasikan data dari e-statement di seluruh bank besar di Indonesia, kemudian menerapkan lebih dari sepuluh indikator deteksi penipuan untuk mengidentifikasi potensi manipulasi dan pemalsuan dokumen.

Asisten AI Sxored menghasilkan ringkasan informasi peminjam dan mendukung penilaian agunan properti yang cepat, termasuk penilaian harga pasar dan pemetaan aset di sekitarnya, dengan memastikan penanganan data yang aman dan terenkripsi. Fitur-fitur ini akan mempercepat agunan pinjaman karena lebih sederhana, meningkatkan akurasi dalam deteksi penipuan secara otomatis, dan meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan secara keseluruhan, sehingga menghasilkan pengurangan biaya, peningkatan akurasi, dan skalabilitas yang lebih besar.

Latar Belakang Startup Sxored

Sxored didirikan pada Juni 2024 oleh Cyrill James Hardie (Chief Executive Officer), Ben Lawson (Chief Strategy Officer), Wawan Budi Setyawan (Chief Technology Officer), Abdul Latif Munjiat (Head of Engineering), dan Pras Indaryoko Abdilah (Head of Product).

Tim pendiri pertama kali bertemu pada akhir tahun 2020 saat mengembangkan fintech marketplace reksa dana yang awalnya didirikan oleh Ben dan kemudian berhasil diakuisisi. Saat ini, tim Sxored terdiri dari total delapan anggota yang disatukan oleh visi yang sama untuk mentransformasi industri jasa keuangan melalui solusi AI terdepan.

Sejak didirikan, Sxored mencatat sejumlah capaian dengan sepuluh implementasi pilot yang sedang berjalan.

Meskipun awalnya dirancang untuk sektor pembiayaan tradisional, platform ini juga menarik minat dari pemberi pinjaman digital, perusahaan venture capital, dan auditor profesional yang ingin menyederhanakan alur kerja mereka. Program-program pilot ini menjadi bukti keandalan teknis Sxored dan dampak nyatanya di lingkungan yang sensitif terhadap risiko penipuan dan berisiko tinggi.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us