Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Apple Akan Investasi US$500 Miliar di Amerika Serikat

Logo Apple. (Apple.com)
Intinya sih...
  • Apple berencana menginvestasikan lebih dari US$500 miliar di AS dalam empat tahun mendatang.
  • Perusahaan akan merekrut setidaknya 20.000 tenaga kerja baru, fokus pada penelitian, pengembangan perangkat lunak, dan kecerdasan buatan.
  • Investasi ini sejalan dengan meningkatnya ketegangan perdagangan global dan dapat memberikan keuntungan strategis bagi Apple di mata pemerintah AS.

Jakarta, FORTUNE - Apple mengumumkan rencana investasi lebih dari US$500 miliar di Amerika Serikat dalam empat tahun mendatang, dengan target merekrut setidaknya 20.000 tenaga kerja baru. Sebagian besar rekrutmen ini akan difokuskan pada bidang penelitian, pengembangan perangkat lunak, dan kecerdasan buatan.

Laman Reuters mewartakan, Selasa (25/2), anggaran investasi tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk pembayaran kepada pemasok, operasionalisasi pusat data, fasilitas perusahaan, serta produksi Apple TV+. Selain itu, Apple juga mengalokasikan dana US$5 miliar demi mengembangkan manufaktur di AS, yang jumlahnya akan meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Apple akan bekerja sama dengan mitra bisnisnya untuk mendirikan fasilitas perakitan server seluas 7,6 hektare di Houston, yang ditargetkan beroperasi pada 2026.

Meskipun pengumuman investasi seperti ini kerap kali menimbulkan skeptisisme, rencana Apple tampaknya lebih realistis dibandingkan dengan proyek ambisius lainnya yang belum terealisasi sepenuhnya.

Sebagai contoh, Foxconn sebelumnya menjanjikan pembangunan pabrik senilai US$10 miliar di Wisconsin yang diproyeksikan menciptakan 13.000 lapangan kerja, tetapi rencana tersebut kemudian mengalami penyusutan drastis. Begitu pula dengan janji investasi kecerdasan buatan senilai US$500 miliar dari OpenAI, SoftBank, dan Oracle yang masih penuh ketidakpastian.

Belanja modal tahunan Apple

Apple sendiri telah menunjukkan rekam jejak yang lebih konkret. Pada 2021, perusahaan mengalokasikan dana sebesar US$430 miliar untuk investasi di AS dalam periode lima tahun dan hingga saat ini masih dalam jalur yang sesuai dengan komitmen tersebut.

Dengan rata-rata belanja tahunan sekitar US$85 miliar, rencana baru ini meningkatkan pengeluaran domestik menjadi sekitar US$125 miliar per tahun atau naik sekitar 10 persen setiap tahunnya. Angka ini sejalan dengan pertumbuhan belanja operasional dan investasi Apple dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun jumlah ini tergolong besar, Apple masih tertinggal dibandingkan beberapa raksasa teknologi lainnya.

Sebagai perbandingan, Microsoft diperkirakan akan menghabiskan US$400 miliar untuk belanja modal dalam empat tahun ke depan, atau dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan periode sebelumnya, menurut Visible Alpha.

Sementara itu, target rekrutmen terbaru Apple pun tidak jauh berbeda dari komitmen yang telah dibuat pada 2018 dan 2021.

Salah satu alasan di balik langkah ini adalah meningkatnya ketegangan dalam perang dagang global, yang membuat Apple lebih rentan dibandingkan dengan perusahaan teknologi lainnya. Sekitar 15 persen dari total pendapatan tahunan Apple yang mencapai hampir US$400 miliar berasal dari Cina, yang juga menjadi pusat manufaktur utama bagi perangkatnya.

Peningkatan tarif dapat menyebabkan harga produk Apple yang dibuat di AS menjadi lebih mahal, sementara potensi pembalasan dari Cina dapat mengancam penjualan di pasar tersebut.

Meskipun rencana investasi Apple tampaknya hanya perpanjangan dari strategi sebelumnya, pengumuman ini tetap memiliki dampak politik. Dengan meningkatnya tekanan perdagangan global, komitmen investasi ini mungkin akan memberikan keuntungan strategis bagi Apple, terutama di mata pemerintah AS.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us