Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkoreksi, Senin (29/8), di tengah wacana penghentian subsidi bahan bakar minyak (BBM). Pada perdagangan Jumat, (26/8) IHSG ditutup melemah 0,54 persen ke 7.135,24.
Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, investor mencermati rencana pencabutan subsidi BBM Hal ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
"Selain itu awal pekan ini, laju IHSG masih akan minim sentimen data ekonomi," ujar Dennies dalam risetnya, Senin (29/8).
Ia memproyeksikan IHSG bergerak di support IHSG di 7.115 dan 7.095 dengan area resisten di 7.147 dan 7.213. Saham sektor energi dan pertambangan masuk dalam daftar pantauannya hari ini, seperti INDY, MDKA, ERAA, SMRA, MEDC, KRAS, CTRA, PTPP, dan TOWR.
Senada, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan, IHSG teronsolidasi wajar dengan risiko tekanan minor untuk jangka pendek. Ia memperkirakan, IHSG hari ini berpotensi melemah di rentang 7.002–7.223.
Di tengah situasi itu, ia menyebut, investor dapat memanfaatkan risiko koreksi jangka pendek dengan membidik investasi jangka panjang. Lalu memilih emiten berfundamental kuat. Sejumlah rekomendasinya, yaitu: UNVR, TBIG, TLKM, BBCA, HMSP, ASRI, KLBF, PWON, dan WIKA.