Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Rencana PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kode domisili investor setiap penutupan sesi I perdagangan kabarnya akan berjalan mulai kuartal III 2025.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan langkah tersebut bertujuan meningkatkan transaksi, khususnya pada sesi II perdagangan.

"Karena sesi II kan hampir selalu lebih kecil [transaksinya] dari sesi 1. jadi ini memang salah satu upaya untuk meningkatkan likuiditas. Namun kalau faktualnya berapa persen, terus terang tidak bisa dihitung, kami tidak bisa hitung ya," jelas Irvan selepas konferensi pers RUPST BEI, Rabu (25/6).

Irvan menambahkan, saat ini kode domisili dan kode broker investor akan dibuka setelah sesi II perdagangan. Untuk melaksanakan perubahan tersebut, BEI kini tengah menyiapkan sistem internal.

Keputusan itu diambil setelah kajian oleh pihak bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebelumnya, BEI mengusulkan untuk membuka kembali kode domisili dan kode broker selepas kebijakan penutupan keduanya medio 2022. Akan tetapi, diskusi tersebut memutuskan untuk membuka kode domisili lebih dulu.

"Yang kami tutup dua [kode domisili dan kode broker], kan? Jadi diskusinya pasti dua itu. Bukan ditolak loh. Ini hasil diskusi dengan OJK. Jadi kami buka kode domisili dulu," kata Irvan. "Kami coba lihat juga respons pasar setelah kode domisili kami buka."

Nilai transaksi harian BEI sendiri mencapai Rp11,94 triliun pada Selasa (2/46), dikutip dari situs web BEI. Sementara itu, volume transaksi harian bursa berjumlah hampir 20,84 miliar unit saham dengan frekuensi transaksi 1,22 juta kali.

Pada 2025, BEI membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) melampaui Rp13,5 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari capaian bursa pada 2024, yakni Rp12,9 triliun.

Editorial Team