Jakarta, FORTUNE - Organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia atau OPEC+ sepakat mempercepat peningkatan produksi minyak. Hal ini memicu kekhawatiran terjadinya kelebihan pasokan di tengah tingkat permintaan yang tidak menentu.
Dilansir dari Reuters, pasca keputusan tersebut kedua harga minyak dunia langsung turun hingga menyentuh level terendahnya sejak 9 April 2025. Harga minyak mentah Brent merosot 2,07 persen, menjadi US$60,02 per barel pada 03:02 WIB. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 2,28 persen ke level US$56,96 per barel.
Dalam keputusannya, OPEC+ akan mempercepat peningkatan produksi minyak untuk bulan kedua berturut-turut dengan meningkatkan produksi pada bulan Juni sebesar 411.000 barel per hari (bph).
Peningkatan produksi pada Juni dari delapan produsen dalam kelompok OPEC+ akan menjadikan total kenaikan gabungan untuk periode April, Mei, dan Juni menjadi 960.000 bph. Hal tersebut berpotensi membawa kembali 2,2 juta bph ke pasar, serta memicu kelebihan pasokan.
"Peningkatan produksi yang diprakarsai oleh Arab Saudi tidak hanya ditujukan untuk menantang pasokan serpih AS, tetapi juga untuk menghukum anggota yang telah mengambil keuntungan dari harga yang lebih tinggi namun mengabaikan batasan produksi mereka," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen, dikutip dari Reuters, Senin (5/5).