Pasar Bitcoin Menghijau Usai Fed Pertahankan Suku Bunga

Jakarta, FORTUNE - Pasar kripto menunjukkan reli penguatan setelah Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level 4,25-4,50 persen.

Setelah hasil pertemuan tersebut disampaikan ke publik pada dini hari waktu Indonesia (20/3), bitcoin berhasil menembus level US$83.000 dan sempat diperdagangkan pada area US$87.000.

Ethereum kembali ke level US$2.000 setelah hampir dua pekan berfluktuasi pada zona US$1.800-1.900.

Hari ini (21/3) pukul 15:45 WIB, bitcoin diperdagangkan pada harga US$83.979 per koin, dan ethereum US$1.970 per koin.

Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menilai sikap hati-hati namun optimistis Fed memberikan kelegaan bagi pasar, mendorong kepercayaan diri investor terhadap aset berisiko seperti kripto dan saham.

"Meredanya kekhawatiran investor telah mendorong reaksi optimis terhadap aset berisiko seperti kripto," kata Fahmi kepada Fortune Indonesia, Jumat (21/3).

Namun, menurut Fahmi, pergerakan bitcoin selanjutnya masih bergantung pada sentimen pasar terkait inflasi dan kebijakan moneter. Dukungan regulasi dari pemerintah AS bisa menjadi katalis bagi kenaikan lebih lanjut pada sektor kripto.

Di sisi lain, posisi bitcoin saat ini dipandang sebagai lindung nilai inflasi. Menurut Fahmi, narasi aset kripto sebagai emas digital berpotensi menguat jika inflasi ternyata naik signifikan.

Dengan proyeksi tersebut, bitcoin dan altcoin masih cukup ideal dalam menyeimbangkan portofolio, terlebih bagi investor yang mengadopsi strategi diversifikasi pada instrumen berisiko tinggi.

Situasi saat ini dapat berpotensi meningkatkan antusiasme investor institusi terhadap bitcoin dan ethereum. Fahmi memberikan proyeksi tentang akan segera diluncurkannya ETF spot aset kripto lain seperti Solana menjelang akhir tahun. Hal ini turut berpotensi memperkuat narasi altcoin.

"Altcoin yang secara umum saat ini bisa dikatakan masih belum banyak mengalami kenaikan, berpotensi menarik perhatian pasar khususnya jika terdapat narasi yang menarik,” ujarnya.

Pasar saat ini memperkirakan peluang 62 persen bagi Fed untuk menurunkan suku bunga pada Juni. Pemangkasan suku bunga berpotensi meningkatkan likuiditas dan money supply M2, yang secara historis berkorelasi dengan reli utama dalam setiap siklus bullish bitcoin.

Kendati demikian, dampaknya masih bergantung pada kondisi ekonomi setelah pemangkasan dan alasan utama di balik kebijakan tersebut. Di tengah optimisme ini, Fahmi mengimbau investor untuk tetap waspada terhadap dinamika pasar ke depan karena ketidakpastian masih ada.

"Investor dapat memaksimalkan kondisi ini untuk mengakumulasi keuntungan yang ada sekaligus melanjutkan dollar cost averaging (DCA) di aset-aset yang dapat menyeimbangkan risiko seperti aset kripto," katanya.