Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Selasa (8/7), setelah ditutup naik 0,52 persen di level 6.900,93 kemarin sore.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG ditutup di atas garis SMA-10, sebagai tanda positif adanya peluang untuk menguat pekan ini. Pergerakan ini merupakan bagian dari struktur wave (b), dan dapat mencapai 7.100 atau lebih tinggi.
Namun demikian, IHSG perlu menembus di atas resisten 6.953. "Jika tidak, IHSG kemungkinan akan tetap terkonsolidasi alih-alih segera menguat," kata Ivan dalam riset hariannya.
Level support IHSG berada di 6.813, 6.748, 6.690, dan 6.640. Sementara level resistennya di 6.953, 7.018, 7.080, dan 7.122. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral.
Saham-saham yang disoroti oleh Binaartha Sekuritas hari ini adalah AKRA, KLBF, MAPI, MDKA, dan UNVR.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini melaju di rentang support 6.800, pivot 6.900, dan resisten 7.000. IHSG masih bergerak sideways dengan nilai dan volume transaksi yang jauh di bawah rata-rata harian.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim mengatakan investor cenderung bersikap wait and see, di tengah meningkatnya kondisi ketidakpastian seiring dengan semakin dekatnya dengan batas waktu pemberlakukan tarif pada 9 Juli serta potensi kenaikan tarif lebih tinggi pada 1 Agustus 2025.
Penjualan sepeda motor bulan Juni 2025 turun 0,3 persen (YoY), Senin (7/7), setelah pada bulan Mei 2025 juga turun 0,1 persen (YoY), yang disinyalir akibat melemahnya daya beli masyarakat. Investor menantikan dirilisnya indeks keyakinan konsumen pada Juni 2025 (8/7) dan pencatatan sejumlah saham IPO.
Indonesia juga mendapatkan surat dari Trump yang menyatakan bahwa Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 32 persen mulai 1 Agustus 2025 dan tarif transshipment lebih tinggi. Jika Indonesia memberlakukan tarif balasan kepada AS, maka tarif Indonesia juga akan dinaikkan. Sebaliknya jika Indonesia atau perusahaan dari Indonesia memproduksi produk di AS tidak akan dikenakan tarif. "Hal ini berpotensi menjadi faktor negatif di bursa di saat pasar berekspektasi adanya penurunan tarif," kata Ratna dalam riset.
Secara teknikal, meskipun ada indikasi IHSG berpeluang mengalami technical rebound, namun belum didukung oleh volume yang kuat. Jika IHSG dapat bertahan di atas level 6.900, ada potensi terjadi rebound lanjutan jika disertai dengan kenaikan volume. Namun jika IHSG gagal bertahan di atas 6.900, diperkirakan IHSG akan kembali menguji level support di 6.800.
Daftar saham plihan Phintarco Sekuritas pada Selasa (8/7): PTRO, BREN, SRTG, ASII, TLKM, dan BBRI.