Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Pasar Respons Positif Hasil RDG BI, IHSG Diproyeksi Uji Resisten 8.440

VideoCapture_20250410-173712.jpg
Ilustrasi perdagangan di bursa saham. (Fortune Indonesia/Tanayastri Dini)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali menuju dan menguji level resisten terdekatnya di antara 8.440 dan 8.475, Kamis (20/11).

Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, mengatakan, tampaknya pasar merespons hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

"[Pasar akan] sembari mencermati FOMC Minutes dan rilis data dari non farm payrolls dan tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS)," kata Reza dalam risetnya.

Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak sideways di antara support 8.300 dan resisten 8.450. Secara teknikal, IHSG ditutup di atas level MA5.

"Namun indikator MACD berpotensi terjadi death cross dan indikator Stochastic RSI bergerak melemah," kata tim analis Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya.

Daftar saham yang mereka soroti pada perdagangan Kamis (20/11), yakni: HRTA, SMGR, ISAT, PYFA, dan SSIA.

Kemarin (19/11), IHSG ditutup menguat di level 8406.58, naik 0,53 persen. Seperti yang diperkirakan, RDG BI mempertahankan BI Rate tetap pada level 4,75 persen, yang merupakan level terendah sejak Oktober 2022.

Keputusan itu sesuai dengan pandangan BI bahwa laju inflasi masih akan dalam kisaran target BI di 1,5 persen-3,5 persen, stabilisasi nilai tukar rupiah, serta langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal itu membuat rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS pada Rabu.

Sementara itu, tingkat pertumbuhan kredit bulan Oktober 2025 melambat menjadi 7,36 persen (YoY) dari 7,7 persen pada September 2025, yang merupakan pertumbuhan terendah sejak Juli 2025. Itu akibat melemahnya daya beli kelas menengah dan kehati-hatian bank dalam menyalurkan kredit.

"BI memprediksi pertumbuhan kredit akan berada di kisaran bawah target 8-11 persen (YoY) pada 2025 dan akan tumbuh lebih kuat pada 2026," kata Phintraco Sekuritas.

Dari Tiongkok (20/11), bank sentral Tiongkok (PBoC) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman 1 tahun di 3 persen dan tenor 5 tahun di 3,5 persen.

Sementara dari AS, dijadwalkan akan dirilis data nonfarm payrolls September 2025 yang diperkirakan terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 50.000, naik dari 22.000 pada Agustus 2025. Tingkat pengangguran AS diperkirakan tetap di level 4,3 persen.

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Pasar Respons Positif Hasil RDG BI, IHSG Diproyeksi Uji Resisten 8.440

20 Nov 2025, 08:02 WIBMarket