Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Petrosea. (Website Petrosea)
Petrosea. (Website Petrosea)

Jakarta, FORTUNE - Emiten kontraktor pertambangan afiliasi Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sekitar 7–13 persen pada 2025 dan 2026 setelah mengakuisisi grup HBS dan grup Hafar.

Setelah langkah strategis itu, portofolio perseroan di luar batu bara pun bertambah. Dengan langkah itu, ada peluang perbaikan margin dari kontribusi bisnis keduanya.

"Hal itu sejalan dengan margin HBS dan Hafar yang diharapkan berada pada level 30–34 persen pada 2026," kata Direktur PTRO, Ruddy Santoso, dalam paparan publik insidentil PTRO, Senin (6/10).

Selain itu, EBITDA perseroan diperkirakan naik 10–21 persen pada tahun yang sama. Secara khusus, margin EBITDA PTRO pun diproyeksi meningkat sebesar 22 persen pada 2026.

Sebagai konteks, PTRO telah mendorong diversifikasi basis pendapatan lewat akuisisi perusahaan di luar sektor batu bara.

Dua aksi akuisisi untuk diversifikasi itu adalah pengambilalihan atas grup HBS pada 1 Agustus 2025 dan grup Hafar pada 15 Agustus 2025.

Masing-masing transaksi bernilai US$25 juta (sekitar Rp415,3 miliar) dan Rp399,8 miliar.

"Akuisisi ini tak hanya menambah kapasitas, tapi juga memperkuat bargaining position perseroan dalam rantai pasok, sehingga margin bisa lebih terjaga," kata Ruddy.

Selain grup Hafar dan HBS, Petrosea juga telah menandatangani non-binding term sheet dengan para pemegang saham Scan-Bilt Pte. Ltd. (SBPL) terkait rencana akuisisi mayoritas kepemilikan saham pada perusahaan yang fokusnya konstruksi sipil serta perawatan fasilitas industri kimia serta migas lepas pantai yang berbasis di Singapura itu.

Strategi diversifikasi tersebut bertujuan mengurangi risiko ketergantungan PTRO pada satu komoditas, sekaligus membuka peluang pertumbuhan baru pada sektor dengan prospek jangka panjang.

"Dengan kombinasi strategi pertumbuhan organik lewat kontrak baru dan anorganik melalui akuisisi strategis, ditambah disiplin dalam menjaga efisiensi dan managemen risiko, perseroan optmisitis dapat menjaga pendapatan yang tumbuh secara berkelanjutan dengan margin yang sehat," ujar Ruddy.

Editorial Team