Pengelola Raa Cha (ENAK) Bidik Pertumbuhan High Single Digit pada 2025

- PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) mengincar pertumbuhan via ekspansi bisnis.
- CRI Group memiliki lebih dari 330 gerai aktif dengan rata-rata kunjungan 17,1 juta pelanggan.
- Raa Cha dan Gokana masih kontributor utama pendapatan CRI Group pada 2024.
Jakarta, FORTUNE - PT Champ Resto Indonesia Tbk (CRI Group), yang memiliki kode emiten ENAK, perusahaan jaringan restoran yang mengelola Gokana Ramen & Teppan serta Raa Cha Suki& BBQ, membidik pertumbuhan kinerja pada level high single digit tahun ini.
Direktur CRI Group, Hade Mboi menyatakan strategi perusahaan untuk mencapai target tersebut adalah melalui ekspansi bisnis. Hingga pertengahan 2025, perusahaan telah membuka 20 gerai baru.
Saat ini, CRI Group telah memiliki lebih dari 330 gerai aktif dengan rata-rata kunjungan 17,1 juta pelanggan. Baru-baru ini, CRI Group juga telah meluncurkan platform digital CRI Super App sebagai langkah transformasi digital.
Sepanjang 2024, CRI Group menunjukkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp1,54 triliun pada 2024. Capaian ini tumbuh 8 persen (YoY) dibandingkan dengan 2023, yaitu Rp1,42 triliun. Sementara itu, laba bersih perseroan melemah menjadi Rp17,85 miliar dari Rp21,35 miliar pada 2023.
“Kami menilai kinerja CRI Group masih cukup baik dibandingkan dengan industri F&B yang masih menghadapi banyak tantangan secara makro di beberapa tahun ke belakang,” demikian Direktur CRI Group, Christopher Supit, dalam keterbukaan informasi, yang dikutip Selasa (8/7).
Dari sisi kinerja operasional per segmen, Raa Cha dan Gokana masih menjadi kontributor utama pendapatan CRI Group pada 2024, dengan Masing-masing menyumbang Rp539,1 miliar dan Rp462,3 miliar.
Namun, jika dilihat dari sisi pertumbuhan, Monsieur Spoon, CROCO by Monsieur Spoon, serta Dewata by Monsieur Spoon berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan 29,8 persen pada 2024.
Secara geografis, pertumbuhan pendapatan yang dignifikan terlihat di wilayah Pulau Jawa dengan pertumbuhan 70,3 persen. Tren serupa juga terjadi di wilayah luar Pulau Jawa dengan pertumbuhan 12,1 persen.
Dari sisi kinerja, analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan kinerja perseroan saat ini masih underwhelming, khususnya dengan catatan net loss.
Dengan kinerja yang masih dalam tren penurunan, Nafan menilai perseroan perlu memanfaatkan momentum penurunan suku bunga yang akan mendorong konsumsi domestik. Untuk itu, perseroan perlu bergerak cepat menyiapkan sejumlah strategi demi meningkatkan penetrasi produk, salah satunya melalui inovasi bisnis.
“Memang kalau tidak mau, itu inovasi produk juga harus ditingkatkan, hemat saya demikian, supaya bisa mendapatkan respons yang positif dari pasasr,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Selasa (8/7).
Saham ENAK saat ini diperdagangkan pada level Rp670, melemah 15 poin atau 2,19 persen pada hari ini (8/7). Dalam jangka waktu sepekan, saham ENAK telah melemah 45 poin atau 6,29 persen.