Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi angkutan semen. Shutterstock/Susilo Prambanan

Jakarta, FORTUNE - Penjualan semen di pasar domestik diproyeksi bertumbuh 2,5 persen (YoY) menjadi 65,6 juta ton pada 2024. Apa saja katalis yang akan mempengaruhi prospek sektor ini sepanjang tahun?

Menurut Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), katalis yang melandasi proyeksi pertumbuhan itu mencakup: permintaan dari proyek IKN Nusantara dan anggaran infrastruktur. Ditambah dengan adanya insentif perpajakan properti (PPN DTP) yang membebaskan PPN untuk pembelian apartemen, ruko, dan rumah hingga Rp2 miliar sebesar 100 persen (hingga Juni 2024) dan 50 persen (Juli-Desember 2024).

Namun, pada Januari 2024, konsumsi semen diprediksi melambat karena meningkatnya curah hujan dan lemahnya realisasi anggaran kegiatan konstruksi. "Termasuk juga sejumlah beban dari pemilihan presiden pada Februari 2024," kata Analis MASI, Andreas Kristo Saragih dalam riset, dikutip Jumat (26/1).

Adapun, pada 2023, konsumsi domestik tercatat naik 3,6 persen (YoY) menjadi 64 juta ton. Angka itu melampaui ekspektasi MASI dan panduan manajemen.

Editorial Team

Tonton lebih seru di