Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi produk semen Tiga Roda milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Dok. Indocement

Intinya sih...

  • Penjualan semen dan klinker Indocement turun 4% pada kuartal I 2025 karena adanya periode libur yang lebih banyak.

  • Laba bersih Indocement anjlok 11,5% menjadi Rp210,7 miliar di kuartal I 2025.

  • Permintaan semen membaik setelah bulan puasa, dengan komposisi semen kantong yang mendominasi permintaan.

Jakarta, FORTUNE - Emiten semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatat penurunan laba bersih sepanjang kuartal I 2025. Hal ini disebabkan oleh oleh menurunnya volume penjualan semen dan klinker perseroan seiring dengan banyaknya periode libur.

Hingga tiga bulan pertama 2025, Indocement membukukan keseluruhan volume penjualan (semen dan klinker) sebesar 4.364 ribu ton. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 184 ribu ton atau -4 persen, terutama disebabkan adanya pergeseran perayaan Idul Fitri selama dua minggu

“Sehingga hal ini menyebabkan lebih banyak hari libur sehingga truk untuk pengiriman semen tidak dapat dilakukan,” kata Sekretaris Perusahaan Indocement, Dani Handajani dalam keterangannya dikutip Selasa (13/5).

Alhasil, pendapatan bersih sebesar Rp3,97 triliun, turun 2,6 persen diikuti oleh penurunan beban pokok pendapatan menjadi Rp2,85 triliun, mengikuti penurunan volume penjualan,mengakibatkan marjin laba bruto INTP hanya tercatat sebesar 28,2 persen untuk kuartal I 2025.

Di sisi lain, beban usaha INTP juga terkoreksi 3,3 persen menjadi Rp847,3 miliar, dan beban operasi lainnya turun 284,6 persen disebabkan oleh rugi kurs pada kuartal I 2025 dibandingkan laba kurs pada periode yang sama 2024.

Hal ini mengakibatkan INTP meraih margin laba usaha sebesar 6,4 persen dan EBITDA sebesar 15,9 persen pada kuartal I 2025. Pendapatan keuangan bersih yang lebih tinggi 111,6 persen sebagian disebabkan adanya imbal hasil suku bunga atas jumlah simpanan yang lebih tinggi.

Sedangkan, beban pajak penghasilan bersih turun 18,3 persen di level Rp49,0 miliar disebabkan pendapatan yang lebih rendah. Dengan sejumlah faktor tersebut, INTP akhirnya mencatatkan laba bersih Rp210,7 miliar atau anjlok 11,5 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp238 miliar.

Permintaan Membaik

Kendati menghadapi situasi menantang sepanjang kuartal I 2025, Indocement mengatakan, terjadi peningkatan permintaan semen setelah bulan puasa, pasca kontraksi permintaan semen kantong dan semen curah pada kuartal I 2025.

Permintaan atas semen kantong terlihat lebih baik dari semen curah sejak awal tahun. Komposisi semen curah pada kuartal I 2025 turun di bawah 30 persen akibat permintaan yang lebih lambat dalam proyek ibu kota baru dan pemotongan anggaran infrastruktur baru baru ini.

“Oleh karena itu, produk semen kantong kemungkinan akan menopang pertumbuhan permintaan semen tahun ini. Dengan pertimbangan akan ketidak-pastian akan situasi permintaan akan semen ke depan, Indocement menerapkan pengendalian biaya yang ketat dimana hal ini sangat penting untuk bertahan di tahun ini,” kata Dani.

Indocement akan memprioritaskan konsumsi bahan bakar alternatif (AF) yang lebih banyak, sebagai salah satu inisiatif mendorong efisiensi operasional.

Proyek konstruksi fasilitas bahan bakar alternatif perseroan di kompleks pabrik Grobogan berjalan sesuai rencana, di mana fasilitas konsumsi biomassa itu diharapkan akan selesai pada semester II 2025

Editorial Team

EditorEkarina .