Indocement Raup Laba Bersih Rp2 Triliun di 2024, Ini Penopangnya

- Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) raup laba bersih Rp2 triliun di 2024.
- Volume penjualan semen dan klinker sebesar 20,49 juta ton, naik 5,9 persen dari tahun lalu.
- Perseroan memperkirakan permintaan semen lemah hingga awal 2025 karena musim hujan dan bulan puasa, namun masih ada proyek infrastruktur yang bisa menjadi katalis positif bagi permintaan semen.
Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatat kenaikan kinerja keuangan sepanjang 2024. Kenaikan tersebut disebabkan naiknya volume penjualan semen, dan efisiensi yang dilakukan perusahaan.
Pada 2024, Indocement membukukan volume penjualan (semen dan klinker) sebesar 20,49 jut ton, naik 5,9 persen jika dibandingkan tahun lalu seiring dengan adanya tambahan volume PT Semen Grobogan. Hal ini menyebabkan pangsa pasar domestik perseroan secara keseluruhan, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sebesar 29,7 persen dengan Jawa 37,8 persen dan luar Jawa 21,1 persen.
Sepanjang 2024, Indocement mencatat pendapatan Rp18,5 triliun, naik 3,3 persen. Beban pokok pendapatan meningkat 3,2 persen seiring dengan naiknya volume penjualan, hingga menghasilkan margin laba bruto sebesar 32,7 persen pada 2024.
Beban usaha perseroan meningkat 2,7 persen, bersumber dari kenaikan volume penjualan dan biaya lainnya dari perluasan operasi di Grobogan, serta penurunan beban operasi sebesar 6,4 persen, sehingga perseroan mencapai margin laba usaha 12,9 persen dan EBITDA sebesar 21,2 persen pada 2024. Adapun, laba bersih INTP mampu naik tipis 3 persen menjadi Rp2 triliun tahun lalu.
Outlook dan Tantangan Industri
Perseroan memperkirakan, permintaan semen yang lemah akan terus berlanjut hingga awal 2025 karena musim hujan yang diikuti oleh bulan puasa. “Namun, kami masih memperkirakan adanya permintaan positif sebesar 1–2 persen pada tahun ini meskipun ada pengurangan anggaran infrastruktur,” kata manajemen Rabu (26/3).
Perusahaan menilai, proyek infrastruktur yang sedang berjalan masih akan diselesaikan, termasuk beberapa proyek baru dan yang sudah ada dari sektor komersial dan industri.
Adapun, program pemerintah seperti perpanjangan diskon PPN untuk kepemilikan rumah baru, program tiga juta rumah per tahun, dan renovasi sekolah bisa menjadi katalis positif bagi permintaan semen.
“Selama masa yang penuh tantangan ini, kami lebih menekankan kebijakan pengendalian biaya, mengidentifikasi area-area yang biayanya dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas dan layanan,” kata manajemen.
Peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif dan bahan baku alternatif juga merupakan salah satu inisiatif utama pada 2025, khususnya untuk pabrik Indocement di Grobogan dan pabrik yang disewa di Maros, kebijakan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga secara ekonomi.