Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IHSG terkoreksi. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)
IHSG terkoreksi. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)

Intinya sih...

  • Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan IHSG hanya akan mencapai 6.900 pada akhir tahun nanti.

  • Proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik karena data PMI manufaktur yang telah terkontraksi signifikan tiga bulan berturut-turut dan absennya faktor musim hari raya seperti pada 2024.

  • Sentimen positif datang dari revisi pertumbuhan ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional.

Jakarta, FORTUNE - Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan kondisi ekonomi makro dan pasar modal masih akan menantang pada semester II-2025. Alhasil, perusahaan tersebut memproyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya akan mencapai 6.900 pada akhir tahun nanti.

Dari segi pertumbuhan ekonomi domestik, misalnya, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, memperkirakan akan ada perlambatan dari segi pertumbuhan kuartalan, maupun setahun penuh.

"Di kuartal II-2025, kami ekspektasikan sekitar 4,7 sampai 4,8 persen. Untuk full year di 2025, sekitar 4,75 persen," kata Rully setelah acara Media Day: August 2025 Mirae Asset di Kota Bogor, dikutip Senin (4/8).

Faktor yang melandasi perkiraan itu adalah data PMI manufaktur yang telah terkontraksi signifikan tiga bulan berturut-turut, kemudian absennya faktor musim hari raya seperti pada 2024.

Ditambah lagi, terdapat sentimen global yang signifikan pada paruh kedua 2025, yakni pemberlakuan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS).

Kendati demikian, sentimen-sentimen negatif tersebut juga akan dibarengi dengan sentimen positif. Salah satunya, proyeksi penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 0,25 persen pada sisa waktu 2025.

Jika hal itu terjadi, maka sektor emas dan perbankan akan diuntungkan. Instrumen obligasi juga diprediksi akan diuntungkan dari pemangkasan suku bunga tersebut karena dapat menekan imbal hasil (yield) yang mendorong kenaikan harga instrumen surat utang.

Lebih lanjut, sentimen positif juga datang dari revisi pertumbuhan ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional, dari 2,8 persen (2025) dan 3 persen (2026), menjadi 3,1 persen untuk kedua tahun fiskal itu. Faktor pendorongnya adalah penundaan pemberlakukan tarif perdagangan luar negeri AS, yang memberi kesempatan berbagai negara mendorong aktivitas ekspor-impor.

"Selain itu, beberapa sentimen positif lainnya adalah pelemahan dolar AS yang membuat rupiah menguat, dan ruang pemangkasan suku bunga acuan yang melebar,” ujar Rully.

Sebagai konteks, Rully menemui pers setelah kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) di Danau Situ Gede, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/8). Acara itu digelar menggunakan dana CSR dari donasi Odd Lot Program dan penjualan tiket Live Trading Class HOTS Championship 2025 Mirae Asset.

Kawasan Wisata Danau Situ Gede dengan total luas area 10 hektare merupakan salah satu destinasi wisata lokal yang telah dikembangkan kembali melalui revitalisasi dan diresmikan pada 2023. Objek wisata yang rimbun tersebut dikelilingi oleh hutan Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR), World Agroforestry Center (ICRAF), Stasiun BMKG Dramaga, dan Kampus IPB Dramaga.

Editorial Team