Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Samuel Sekuritas Pangkas Target IHSG Jadi 6.900, dari 7.300

VideoCapture_20250410-173712.jpg
Ilustrasi perdagangan di bursa saham. (Fortune Indonesia/Tanayastri Dini)

Jakarta, FORTUNE - Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) memangkas target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir 2025, dari 7.300 menjadi 6.900. Mengapa demikian? Apa sentimennya?

Tim riset SSI menjelaskan, penyesuaian proyeksi IHSG itu merefleksikan penurunan perkiraan pertumbuhan EPS (earning per share) IHSG 2025 dari 4,7 persen menjadi 1,6 persen. Proyeksi itu mencerminkan estimasi rasio price to earning (P/E) IHSG mencapai 12,0 kali pada penghujung 2025, di atas rata-rata regional sebesar 11,3 kali.

Mengapa SSI merevisi targetnya? Sebab, ekonom SSI mengubah proyeksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan mengalami depresiasi menjadi Rp16.900 per dolar AS pada akhir 2025, dari sebelumnya Rp16.600.

"Analisis sensitivitas kami menunjukkan, untuk setiap 1 persen depresiasi rupiah akan mengurangi laba IHSG sebesar 1,3 persen," jelas perwakilan tim riset SSI dalam laporannya, Equity Research Associate Samuel Sekuritas Indonesia, Ahnaf Yassar Lilo, dikutip Kamis (17/4).

Berdasarkan data kurs JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia per 17 April 2025, kurs jual rupiah terhadap dolar AS bernilai Rp16.929,22; sedangkan kursi belinya Rp16.760,78 per dolar AS.

Kendati demikian, untuk saat ini, laju IHSG masih mendapat dukungan dari sejumlah sentimen positif domestik. Pertama, pengumuman pembayaran dividen yang lebih tinggi dari para emiten bank BUMN setelah pembentukan Danantara. Lalu, ada kebijakan baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengizinkan pembelian kembali saham tanpa RUPS di tengah volatilitas pasar.

Adapun, di saat pasar dalam kondisi tersebut, SSI menyoroti sejumlah saham defensif, yakni: BBCA, TLKM, ICBP, AMRT, dan JPFA. Lalu, untuk para investor yang mempertimbangkan dividen sebagai bagian dari analisis, SSI menggarisbawahi saham-saham ASII, HMSP, UNVR, PTBA, dan TAPG.

Untuk saham-saham pilihan utama, SSI baru saja mengubah daftarnya menjadi berisi: BRMS, SSMS, RAJA, WIFI, dan SSIA. Di sisi lain, saham-saham yang diproyeksikan melaporkan pelemahan laba pada kuartal I 2025 adalah BBRI, JSMR, MEDC, INCO, dan AKRA.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
Bonardo Maulana
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us