Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Proyeksi IHSG: Berpotensi Lanjut Menguat Berkat Purbaya's Effect

Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Setelah ditutup menguat kemarin sore, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah secara teknikal pada Jumat (12/9). Namun, ada pula analis yang memproyeksikan IHSG hari ini menguat didukung 'Purbaya effect'.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan, IHSG gagal melewati garis SMA-20 dan juga resisten Fibonacci 7.841 pada hari Kamis, sehingga diperkirakan ada potensi dimulainya koreksi wave c yang terlebih dahulu menguji level 7.600.

"Meskipun demikian, IHSG akan mendapatkan momentum positif apabila penutupan hariannya berada di atas garis SMA-20," kata Ivan dalam riset hariannya.

Level support IHSG berada di 7.534, 7.460, 7.383, dan 7.233. Sementara level resistennya berada di 7.841, 7.923, 8.025, dan 8.102. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish.

Ivan memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara support 7.700 dan resisten 7.795. Daftar saham pilihan Binaartha Sekuritas hari ini, meliputi: AMRT, ANTM, BBNI, BBRI, dan BRPT.

Di sisi lain, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menilai IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan hingga resisten terdekat pada 7.930. "Sektor perbankan diproyeksi akan melanjutkan penguatan setelah terdapat sentimen pemindahan dana 'tabungan pemerintah' Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan," jelas Technical Analyst BRIDS, Reza Diofanda dalam risetnya.

Daftar saham pilihan BRIDS hari ini, meliputi: BBTN, CPIN, dan WIRG.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprekirakan IHSG bergerak fluktuatif di kisaran level 7.700 sampai dengan 7.850 pada hari ini. Saham-saham pilihan mereka adalah ESSA, BTPS, SMGR, KLBF, dan TAPG.

Secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk Golden Cross di area oversold dan mulai terjadi penyempitan negative slope MACD. "Meskipun demikian terjadi tekanan jual pada volume dan IHSG masih di bawah MA20," demikian dikutip dari riset harian tim Phintraco Sekuritas.

Meredanya kekhawatiran akan prospek ekonomi serta membaiknya kondisi politik dan keamanan, membuat IHSG berlanjut menguat. Data penjualan ritel domestik pada Juli 2025 tumbuh 4,7 persen (YoY), berakselerasi dari kenaikan 1,3 persen (YoY) pada Juni 2025. Ini adalah kenaikan selama tiga bulan berturut-turut dan merupakan pertumbuhan tercepat sejak Maret 2025, yang disinyalir seiring dengan adanya stimulus dari pemerintah dan turunnya BI Rate. 

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Saham Teraktif Pagi Ini, 12 Sep 2025

12 Sep 2025, 10:00 WIBMarket