Jakarta, FORTUNE - Emiten pusat data afiliasi Grup Salim, PT DCI Indonesia Tbk (DCII), buka suara terkait opsi pemecahan sahamnya, yang saat ini merupakan saham termahal di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kami belum bisa mengungkapkan detail terkait dengan pelaksanaan stock split. Mengapa? Karena ini masih berada di tahap penjajakan yang sangat awal," ujar Corporate Secretary DCI Indonesia, Gregorius Nicholas Suharsono dalam Paparan Publik Virtual DCII, Selasa (22/4).
Perseroan masih mendiskusikan rencana pemecahan saham itu dengan regulator. Nantinya, jika rencana tersebut sudah matang, maka stock split akan berlangsung di waktu yang tepat serta berdampak positif bagi seluruh investor.
"tentunya kami mengimbau pemangku kepentingan di pasar untuk selalu meninjau keterbukaan informasi dari perseroan terkait pelaksanaan stock split ini ke depannya," kata Nicholas.
Pada akhir perdagangan Selasa, saham DCII ditutup melemah 1,74 persen di harga Rp167.050.
Dikutip dari IDX Mobile, dalam sepekan belakangan ini, harga saham tersebut tercatat menguat 10,01 persen. Sementara itu, selama tiga bulan terakhir, penguatan saham DCII telah mencapai 259,05 persen.